Hujan Deras Merenggut Hidup Taufik

Written By Kompdub on Senin, 19 November 2012 | 19.58


JAKARTA, KOMPAS.com - Musim hujan kali ini tak akan dilupakan oleh pasangan Rohman (45) dan Iip (40), warga RT 9 RW 2, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Mereka kehilangan anak bungsunya, Taufik (15), yang hanyut di Kali Mookevart, Cengkareng, setelah berenang bersama lima teman lainnya.


Kejadian ini terjadi pada Minggu (18/11/2012) kemarin ketika Taufik bersama kelima teman mainnya, Amin (15), Sandi (15), Imam (14), Andrian (15), dan Fiqih (15) berenang di Kali Mookevart setelah hujan deras. Kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 14.00 WIB.


Sebelum berenang, Amin sempat menanyakan kepada Taufik apakah ia bisa berenang atau tidak. Taufik menjawab bisa, lalu membuka baju untuk melompat dari jembatan tempat KWK 09 menunggu penumpang di daerah Pesing. "Waktu itu Taufik lompat paling belakangan. Dia sempat ragu, tapi akhirnya buka baju dan melompat juga," kata Amin, salah satu teman korban.


Mengetahui Taufik bisa berenang, ia dan teman-temannya membiarkan Taufik ikut berenang di kali yang sedang meluap. Namun, karena arus air begitu kuat, Taufik terbawa arus dan tak sempat tertolong.


Sebelum hanyut, Taufik sempat meminta tolong dan sempat menarik kaki kawannya. Amin yang lebih pandai berenang dibanding teman-temannya berusaha menolong, tapi ia lebih dulu membantu Adrian karena tubuh Adrian lebih kecil. Saat Amin ingin menolong Taufik, korban sudah tak terlihat lagi. "Habis teriak, Taufik sempat tarik kaki saya, tapi pegangannya keburu terlepas," kata Iman.


Melihat Taufik hanyut terbawa arus, kelima temannya segera naik ke tepian untuk meminta pertolongan. Tim SAR pun segera datang dan melakukan pencarian sampai pukul 18.00 WIB. Karena saat itu volume air masih tinggi, tim SAR kesulitan mencari jasad Taufik. Tim SAR dari pemadam kebakaran pun melanjutkan pencarian Senin (19/11/2012) pagi. Mereka dibantu oleh Tagana (Taruna Siaga Bencana), mahasiswa, keluarga, dan warga sekitar Kebon Jeruk. Namun, sampai pukul 11.00, jasad Taufik belum juga ditemukan.


Rohman, ayah Taufik, terlihat menaburkan bunga dan menyembelih ayam untuk dihanyutkan ke Kali Mookevart sekitar pukul 11.30 WIB. Ia percaya, dengan menyembelih ayam dan menaburkan bunga, jasad Taufik bisa segera ditemukan. "Kalau di kampung sih memang sudah biasa, dikasih sesajen kembang dan ayam buat ganti jasadnya," ujar salah satu warga di lokasi kejadian.


Joko, kakak korban, juga ikut mencari jasad Taufik dengan menyelam di Kali Mookevart. Ia mengetahui adiknya telah hanyut saat sedang menyervis AC di tempat kerjanya.


Tiga perahu karet dan satu sampan dikerahkan untuk mencari jasad korban. Akhirnya Taufik berhasil ditemukan oleh Eko (22), salah satu warga yang turut mencari jasad korban. Ia tertimbun lumpur di pinggiran Kali Mookevart sekitar pukul 13.20 WIB. Tubuh korban sudah mulai membiru, bagian leher dan punggungnya pun terkena bekas luka.


Iip, ibu korban, langsung pingsan saat jasad korban ditemukan. Ia kehilangan anak bungsunya dengan cara mengenaskan dan tak disangka-sangka di musim penghujan kali ini. Saat ini korban disemayamkan di rumah duka di Kedoya Utara, Kebon Jeruk. Keluarga tidak ingin Taufik diotopsi. Rencananya, korban akan dimakamkan di Tegal, Jawa Tengah, besok.












Anda sedang membaca artikel tentang

Hujan Deras Merenggut Hidup Taufik

Dengan url

http://asmaracun.blogspot.com/2012/11/hujan-deras-merenggut-hidup-taufik.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Hujan Deras Merenggut Hidup Taufik

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Hujan Deras Merenggut Hidup Taufik

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger