Malas Terjebak Macet di Sudirman, Warga Pilih KBT

Written By Kompdub on Senin, 31 Desember 2012 | 19.58


JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta Night Festival (JNF) menjadi daya tarik masyarakat Jakarta untuk merayakan pergantian malam tahun baru di ruas Jalan Thamrin-Sudirman. Namun, rupanya tak semua warga datang ke perhelatan itu. Sebagian, memilih Kanal Banjir Timur untuk menunggu momen pergantian tahun.


Pantauan Kompas.com, Senin (31/12/2012) petang, trase kering bagian selatan, tepatnya di ruas Duren Sawit, Jakarta Timut, sudah mulai dipadati ratusan warga yang didominasi oleh keluarga. Menggunakan sepeda motor, warga tampak berlalu-lalang di trase mencari tempat untuk menunggu detik-detik pergantian tahun. Rasa antusias paling tampak di wajah anak-anak.


Beberapa bocah tak berhenti meniupkan terompet di sepanjang jalan saat orangtuanya tengah sibuk mencari tempat menikmati malam. Beberapa bocah lainnya tampak menikmati mainan yang dijual di sepanjang trase tersebut. Keriuhan suasana KBT jelang malam pergantian tahun tak lepas juga dari banyaknya pedagang di sepanjang KBT. Apa saja ada, mulai dari baju, mainan anak-anak, pedagang kembang api, aneka ragam jenis kuliner hingga aksesoris ponsel. Suasana demikian membuat sepanjang KBT layaknya pasar malam pada umumnya di Jakarta.


Radja Giri (42), salah seorang pengunjung KBT, mengatakan, ia beserta istri dan dua anaknya enggan melewatkan malam pergantian tahun di JNF dan lebih memilih KBT. Alasan utama warga Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur itu adalah kemacetan yang pasti terjadi.


"Malas macet-macetan. Kasihan anak. Nanti bukannya menikmati tahun baru, malah kesal gara-gara macet. Mendingan di sini saja, ada kembang api juga kok," ujarnya.


Terlebih, kata Radja, situasi keramaian yang pasti terjadi di acara besutan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi Widodo tersebut, juga menjadi pertimbangannya untuk memilih menepi di KBT. Pasalnya, ia trauma atas peristiwa hilangnya sang anak dan insiden kecopetan yang menimpa Radja saat pergantian tahun 2011 ke 2012 lalu.


"Anak saya hilang tahun lalu di Bundaran HI. Untung hilangnya nggak lama, sudah begitu, saya kecopetan lagi, kapok deh," lanjutnya.


Nurul Dewi (52), warga lainnya, mengungkapkan hal senada. Faktor kemacetan di jalan menuju JNF membuyarkan keinginannya untuk menikmati acara musik di 16 panggung musik. Atas kondisi itu, ia pun meminta pemerintah DKI Jakarta untuk membuat acara yang sama di tiap kota administratif di DKI Jakarta.


"Harusnya jangan dipusatkan begitu. Pasti nggak nyaman masyarakat juga. Harusnya diadakan di tiap tempat kumpul-kumpul di Jakarta, ada acaranya, biar merata," ujarnya.


Malam pun kian larut. Deru kendaraan roda dua semakin bertambah seiring datangnya warga lain yang hendak melewatkan pergantian dari tahun 2012 ke 2013. Ajakan pedagang untuk membeli barang dagangannya seakan beradu dengan riuh rendah situasi yang ada. Warga seakan tak peduli akan tidak adanya panggung musik, yang penting mereka bisa melewatkan malam terakhir di 2012 bersama sanak keluarga terkasih.












Anda sedang membaca artikel tentang

Malas Terjebak Macet di Sudirman, Warga Pilih KBT

Dengan url

http://asmaracun.blogspot.com/2012/12/malas-terjebak-macet-di-sudirman-warga.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Malas Terjebak Macet di Sudirman, Warga Pilih KBT

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Malas Terjebak Macet di Sudirman, Warga Pilih KBT

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger