Menkeu: Produksi Minyak Turun, Gas Digenjot

Written By Kompdub on Senin, 21 Januari 2013 | 19.29


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Agus Martowardojo menginginkan agar ada kompensasi saat produksi (lifting) minyak dan gas bumi Indonesia turun di tahun ini dengan cara menaikkan lifting gas.


"Target lifting yang lebih rendah dari sebelumnya harus dicari solusinya bisa melalui peningkatan gas. Ini yang utama," kata Agus saat ditemui di Kantor Pelindo II Jakarta Utara, Senin (21/1/2013).


Menurut Agus, wewenang untuk produksi migas ini berada di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Namun pihaknya akan mendukung setiap upaya untuk meningkatkan lifting migas di Tanah Air. Hal ini memang untuk memenuhi pasokan migas di dalam negeri.


Berdasarkan catatan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (SKK Migas), total lifting migas Indonesia hingga akhir tahun lalu mencapai 840 ribu barel per hari. Tahun ini, pihaknya menargetkan lifting minyak hanya akan mencapai 830 ribu barel per hari.


Atau dalam rentang optimisme SKK Migas, lifting migas di tahun ini hanya sekitar 850-900 ribu barel per hari. Tahun 2015 mendatang, lifting minyak diperkirakan baru bisa mencapai 1 juta barel per hari.


Salah satu upayanya adalah bertumpu pada blok Cepu dengan target lifting mencapai 165 ribu barel per hari. Namun bila upaya meningkatkan lifting gas belum mampu dilakukan, maka pihaknya akan menghemat konsumsi volume minyak. Di sisi lain, pemerintah juga akan memangkas belanja negara.


"Belanja pemerintah harus dipotong agar tidak terjadi kelebihan pengeluaran negara," tambahnya.


Terkait penurunan lifting minyak di tahun ini apakah akan berimbas ke 2014, Agus belum dapat memberi kepastian.


"Dari sekarang sudah bisa diperbaiki kontrak-kontrak migas bersama mitra, jadi kita bisa mendapatkan harapan dari teknologi yang akan digunakan untuk memproduksi migas," ungkapnya.


Seperti diberitakan, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Migas (SSK Migas) Rudi Rubiandini menjelaskan tahun ini merupakan tahun dengan produksi minyak dan gas bumi dengan jumlah yang rendah. Pihaknya akan berupaya meningkatkan lifting minyak dari beberapa blok migas.


"Tahun ini merupakan titik nadir lifting migas, tapi kita tetap akan berusaha maksimal. Dari statistik yang kita punya, tahun ini lifting minyak kita rendah," kata Rudi seusai pelantikan dirinya di Kementerian ESDM Jakarta, Rabu (16/1/2013) lalu.


Rudi mengaku untuk melakukan lifting minyak ini bukanlah perkara yang gampang. Perlu investasi besar untuk melakukan pengeboran. Belum lagi  bila ternyata sumur yang dibor kosong. Ongkos produksinya justru akan lebih besar lagi.


Untuk mencapai target tersebut, SKK Migas akan berupaya maksimal melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan lifting minyak.


"Salah satu upayanya adalah bertumpu pada blok Cepu dengan target lifting mencapai 165 ribu barel per hari. Kita juga akan cari blok lain untuk bisa mencapai target tersebut," tambahnya.


Sehingga, pihak SKK Migas mendorong ke operator migas untuk mencari sumur-sumur minyak baru di Indonesia Timur. Selama ini, operator migas hanya mencari sumur migas di Indonesia bagian barat.


"Cadangan migas baru kita kebanyakan dieksplorasi dari barat. Itu mencapai 95 persen. Sementara Indonesia Timur belum dieksplorasi lebih jauh, hanya 5 persen saja," tambahnya.












Anda sedang membaca artikel tentang

Menkeu: Produksi Minyak Turun, Gas Digenjot

Dengan url

http://asmaracun.blogspot.com/2013/01/menkeu-produksi-minyak-turun-gas.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Menkeu: Produksi Minyak Turun, Gas Digenjot

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Menkeu: Produksi Minyak Turun, Gas Digenjot

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger