JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia tengah memasuki tahap pertumbuhan ekonomi kuat yang menciptakan gelombang konsumen baru kelas menengah atas. Konsumen semakin selektif dalam memilih produk yang spesifik dan tahan lama, dengan mengutamakan kebutuhan keluarga.
Sebanyak 63 persen responden rela membelanjakan uang lebih banyak untuk sesuatu yang lebih bernilai untuk keluarga, seperti pendidikan, renovasi rumah, barang-barang tahan lama dan perawatan kesehatan.
-- Dean Tong
Demikian paparan perusahaan konsultan manajemen Boston Consulting Group (BCG), di Jakarta, Rabu (6/3/2013).
Riset dilakukan di 99 kota, 393 kabupaten di 33 provinsi. Selain itu, riset kuantitatif mencakup 3.950 konsumen di 31 kota.
Populasi penduduk Indonesia yang tinggi dengan pertumbuhan ekonomi 6,4 persen per tahun, iklim politik yang stabil, dan permintaan domestik yang kuat menciptakan pergeseran tingkat ekonomi masyarakat berpenghasilan rendah ke kategori kelas menengah atas.
Partner and Managing Director BCG Singapura Dean Tong menambahkan, perilaku konsumen menengah atas cenderung untuk membeli produk yang dapat meningkatkan kualitas hidup keluarga.
Sebanyak 63 persen responden rela membelanjakan uang lebih banyak untuk sesuatu yang lebih bernilai untuk keluarga, seperti pendidikan, renovasi rumah, barang-barang tahan lama dan perawatan kesehatan. Di antaranya, membeli produk rumah sebagai investasi jangka panjang, DVD dan TV layar datar untuk menghemat uang ke bioskop, serta mengirimkan anak untuk mengikuti kursus.
Kecenderungan konsumen Indonesia yang lebih mengutamakan kebutuhan keluarga itu berbeda dengan China. Hanya 46 persen dari responden di China yang mengutamakan terpenuhinya kebutuhan keluarga.
Ia menambahkan, semakin tinggi tingkat penghasilan masyarakat, maka barang yang dicari semakin spesifik dan menguntungkan dalam jangka panjang, seperti rumah dan mobil. Bank merespons kecenderungan ini dengan memberikan pinjaman.
"Fungsi dari barang yang dibelanjakan merupakan aspek yang sangat penting bagi konsumen kelas menengah atas di Indonesia. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk menghasilkan brand yang diakui dan kredibel, serta memberikan pesan yang jelas mengenai sebuah produk,." ujar Dean.
Anda sedang membaca artikel tentang
Konsumen Kelas Menengah Kian Selektif
Dengan url
http://asmaracun.blogspot.com/2013/03/konsumen-kelas-menengah-kian-selektif.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Konsumen Kelas Menengah Kian Selektif
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Konsumen Kelas Menengah Kian Selektif
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar