Ananda Sukarlan Persembahkan Resital Opera untuk Perempuan Indonesia

Written By Kompdub on Senin, 15 September 2014 | 19.38


Jakarta - Maestro musik klasik Indonesia Ananda Sukarlan siap mempersembahkan Opera Clara. Karya ini terinspirasi dari cerpen berjudul sama milik Seno Gumira Adjidarma. Menurut Ananda, karya ini mengambarkan salah satu penggalan kisah saat terjadi kerusuhan Mei 1998. Tokoh Clara dalam opera ini adalah korban kekerasan seksual atau pemerkosaan beretnis Tionghoa pada kerusuhan Mei 1998 silam.


"Pemerkosaan itu dampaknya terhadap perempuan sangat luar biasa dalamnya, lukanya tidak pernah sembuh seumur hidup. Untuk itu, lewat musik saya mencoba mengekspresikan sesuatu yang tak bisa diekspresikan dengan kata-kata. Jadi maknanya lebih mendalam, walaupun sebenarnya sudah ada bukunya," ujarnya saat jumpa pers Persembahan Ananda untuk Perempuan Indonesia di Four Seasons Hotel Jakarta, Senin (15/9).


Cerpen Clara memberikan kontribusi penting pada peran fiksi pendek Indonesia dalam mendukung pemulihan korban. Cerpen tersebut mampu menunjukkan bagaimana korban ditolak dan dibungkam oleh aparat hukum negara.


Dijelaskan, di dalam banyak peradaban, meskipun diakui pemerkosaan adalah perbuatan kriminal, namun ironisnya seringkali korban justru disalahkan. Jika seluruh sejarah peradaban manusia belum menemukan solusi untuk itu, apa yang bisa kita lakukan bersama-sama untuk menguatkan korban?


“Salah satunya adalah dengan membuka kesadaran, perkosaan bukanlah sebuah tindakan yang hanya berlangsung selama beberapa menit. Bagi pemerkosa, mungkin iya. Tetapi untuk korban, itu adalah hal yang akan memengaruhi seluruh kehidupannya,” ungkapnya.


Ketua Komnas Perempuan Yuniyanti Chuzaifah menambahkan, pada tahun 2012, sedikitnya 35 perempuan menjadi korban kekerasan seksual setiap harinya, dengan korban yang melapor 4.336 orang. Ironisnya lagi, pemerkosaan tidak hanya terjadi pada perempuan dewasa tetapi juga pada kalangan anak-anak, baik perempuan maupun laki-laki.


Menurut Yuniyanti tahun 2013 dinyatakan sebagai tahun darurat kekerasan seksual terhadap anak. Dari 2637 laporan kasus kekerasan terhadap anak yang diterima komisi nasional perlindungan anak, 62 % di antaranya adalah kekerasan seksual.


Resital Opera Clara ini akan diselenggarakan di Hotel Four Seasons Jakarta, pada 25 September 2014 mulai pukul 18.00-20.00 WIB. Ananda akan ditemani oleh para vokalis klasik terbaik Indonesia saat ini, Evelyn Merrelita (soprano), Nikodemus Lukas Hariono (tenor), serta menghadirkan special guest Wisnton Kurnia dari Indonesia’s Got Talent.


Tiket resital dapat diperoleh dengan harga Rp. 500.000 per orang. Persembahan Ananda untuk Perempuan Indonesia ini digelar guna menggalang dana bagi organisasi yang bergerak dalam layanan untuk korban kekerasan melalui Pundi Perempuan.


Opera ini juga akan dipagelarkan pada bulan Desember mendatang, atas kerja sama Yayasan Musik dan Sastra Indonesia, Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), Indonesia untuk Kemanusiaan (IKa/Indonesia for Humanity) dan didukung oleh Four Seasons Hotel Jakarta.


Anda sedang membaca artikel tentang

Ananda Sukarlan Persembahkan Resital Opera untuk Perempuan Indonesia

Dengan url

http://asmaracun.blogspot.com/2014/09/ananda-sukarlan-persembahkan-resital.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Ananda Sukarlan Persembahkan Resital Opera untuk Perempuan Indonesia

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Ananda Sukarlan Persembahkan Resital Opera untuk Perempuan Indonesia

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger