Dokter Spesialis Enggan Jadi Petugas Haji

Written By Kompdub on Senin, 22 Oktober 2012 | 19.31


SEMARANG, KOMPAS.com - Tidak ada satu pun dokter spesialis yang mendaftarkan diri sebagai petugas kesehatan haji 1433 Hijriah.


Demikian dikemukakan anggota Tim Pengawas Penyelenggaraan Haji 2012 dari Fraksi PDIP DPR RI, Eva Kusuma Sundari, dari Mekkah, saat dihubungi dari Semarang, Senin (22/10/2012).


"Kalau toh akhirnya ada beberapa dokter spesialis anestesi, ginjal, bedah, dan jantung yang berangkat, itu karena permintaan pribadi-pribadi dari para senior dokter atau eks pengajar mereka," kata Eva.


Namun, menurut anggota Komisi III DPR itu, keengganan para dokter spesialis itu bisa dipahami, karena kontraprestasi yang disediakan Kementerian Agama (Kemenag) atas jasa layanan mereka amat tidak layak.


"Semua personel pendukung Kemenag dalam penyelenggaraan haji, mulai dari sopir, perawat, cleaning service, hingga dokter, termasuk yang spesialis, mendapat honor yang sama yaitu Rp 760.000 per hari," katanya.


Dengan demikian, kata Eva, para dokter spesialis yang akan bertugas selama tiga bulan hanya akan mendapat honor kurang lebih Rp 60 jutaan. Jumlah itu tentu jauh dari penghasilan mereka di Tanah Air, yang bisa mencapai ratusan juta rupiah per bulan.


"Wajar jika akhirnya jumlah dokter spesialis di tim kesehatan haji amat sedikit, jauh dari yang dibutuhkan," katanya.


Meski demikian, lanjut Eva, para dokter spesialis beserta para tenaga paramedis tetap memberikan pelayanan yang prima, penuh dedikasi, dan profesionalitas dalam situasi yang tidak nyaman tersebut.


Wakil Ketua Fraksi PDIP DPR itu lantas mengusulkan, agar DPR memberikan penghargaan resmi kepada mereka atas pelayanan yang lebih didorong pengabdian dan kesukarelawanan tersebut.


Untuk selanjutnya, Kemenag sepatutnya membuat kebijakan skala pemberian honor yang adil dan responsif, terhadap faktor opportunity loss bagi para dokter spesialis.


Hal itu juga mengemuka dalam rapat koordinasi Timwas DPR untuk Penyelenggaran Haji 2012 pada Sabtu (20/10/2012) malam waktu Arab Saudi.


Pada kesempatan itu, Dr Nizar Shihab PD menyampaikan apresiasi yang tinggi, atas keterlibatan para dokter spesialis yang akhirnya mau berpartisipasi dalam Tim Kesehatan Kemenag pada musim haji 2012.


Para dokter juga mengusulkan agar ada "screening" kesehatan yang lebih ketat oleh pemerintah daerah, karena pasien-pasien yang berpenyakit berat, seperti  tumor otak, gagal ginjal (sehingga harus menjalani cuci darah), pikun, depresi, bisa lolos, meski sejak kedatangan sudah tidak bisa menjalani ibadah sama sekali.


"Screening kesehatan yang lemah ini juga diduga menjadi penyebab banyaknya calon haji Indonesia yang meninggal dunia. Hingga Minggu (21/10/2012) subuh, di Madinah tercatat 19 calhaj meninggal dunia, sedangkan di Mekkah ada 67 orang yang meninggal dunia," kataEva Kusuma Sundari.



Sumber: Antara













Anda sedang membaca artikel tentang

Dokter Spesialis Enggan Jadi Petugas Haji

Dengan url

http://asmaracun.blogspot.com/2012/10/dokter-spesialis-enggan-jadi-petugas.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Dokter Spesialis Enggan Jadi Petugas Haji

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Dokter Spesialis Enggan Jadi Petugas Haji

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger