JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah mencoret Kampung Karet dalam daftar penataan kampungnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo justru merencanakan untuk menjadikan Kampung Karet menjadi kampung batik.
Jangan sampai kampung yang masih layak dan bagus malah ditata, sedangkan kampung yang kumuh malah terlewatkan untuk ditata
-- Joko Widodo
"Karena dulu di kawasan ini banyak penghasil batik atau pengusaha batik di sana," kata Jokowi di Taman Ayodya, Jakarta, Senin (29/10/2012).
Jokowi pun ingin menjadikan Kampung Karet ini seperti Kampung Batik Laweyan, di Solo. Toko-toko penjual batik di sepanjang jalan itu sekaligus menjadi rumah bagi penjualnya. Pengrajin batik dan penjualnya menjadi satu, berjejeran di sepanjang jalan Kampung Laweyan. Pengunjung juga bisa berbelanja dan melihat juga cara dan proses pembuatan batik.
Namun, saat ini, karena perkembangan tata ruang, Kampung Karet beralih fungsi menjadi tempat penyewaan kos-kosan atau tempat tinggal. Dikatakan Jokowi, program penataan Kampung Karet belum terlalu mendesak.
"Jangan sampai kampung yang masih layak dan bagus malah ditata, sedangkan kampung yang kumuh malah terlewatkan untuk ditata," kata Jokowi.
Sebelumnya, Jokowi telah meninjau langsung perkampungan di Kawasan Karet tersebut. Pantauan Kompas.com, Jokowi hanya berputar-putar di daerah Karet tanpa turun dari mobil. Tinjauannya di Karet hanya berlangsung sekitar 15 menit.
Setelah dari Karet, ia langsung bergegas menuju kawasan Blok M untuk meninjau daerah yang akan digunakannya sebagai Creative Public Space. Di Kampung Karet, ia mengatakan, tidak ada permasalahan berarti dalam kampung tersebut.
Menurutnya, penataan kampung akan dilakukannya adalah dengan membagi kampung dengan kategori super kampung, kampung deret, kampung vertikal atau rumah susun.
"Di setiap kampung tersebut akan dibuat komunal septic tank, sanitasi, ruang publik, ruang terbuka hijau, dan perpustakaan makro," kata Jokowi.
Adapun Pemprov DKI akan menata sebanyak 15 Kampung yang dinyatakan tidak layak. Ia telah menerima sembilan nama kampung yang akan masuk program tersebut. Sembilan kampung tersebut adalah Kebon Kacang, Penjaringan, Kebon Sirih, Tomang, Pulogebang, Kebon Sirih, Rawa Jati, Tegal Parang, Poncol dan Karet.
Berita terkait dapat diikuti di topik: 100 HARI JOKOWI-BASUKI.
Editor :
Ana Shofiana Syatiri
Anda sedang membaca artikel tentang
Jokowi Mau "Sulap" Kampung Karet Jadi Laweyan
Dengan url
http://asmaracun.blogspot.com/2012/10/jokowi-mau-kampung-karet-jadi-laweyan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Jokowi Mau "Sulap" Kampung Karet Jadi Laweyan
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Jokowi Mau "Sulap" Kampung Karet Jadi Laweyan
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar