Jokowi Tak Ingin MRT Jadi Beban

Written By Kompdub on Senin, 22 Oktober 2012 | 19.58


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjelaskan pertemuannya dengan pihak PT MRT Jakarta untuk mendengarkan penjelasan terkait mega proyek MRT (Mass Rapid Transit). Menurutnya, ia hanya ingin mengetahui berapa biaya per kilo meter dari MRT itu.

"Itu yang akan saya kejar besok. Besok mau disiapkan. Saya minta secara detail dan minta pembanding dari negara lainnya, seperti Singapura, Malaysia. Kalau mereka sudah siap, ya dipanggil lagi," kata Jokowi di Balaikota DKI, Jakarta, Senin (22/10/2012) petang.

Menurut Jokowi, ini bukan persoalan ia akan meneruskan mega proyek itu atau tidak.

"Saya ini belum tahu biayanya, yang saya pengenkan memang itu. Ini masalahnya bukan saya akan meneruskan atau tidak kita teruskan. Masalahnya, saya harus mengerti kontraknya bagaimana," kata Jokowi.

Dari kajian itu, selanjutnya akan diputuskan kebijakan untuk MRT itu dan akan segera dieksekusi.

"Jangan sampai menjadi beban ke depan," ujarnya.

Saat ditanyakan terkait penentuan pemenang tender konstruksi MRT, Jokowi mengaku masih belum mengetahui hal tersebut.

"Saya enggak tahu, sampai tadi sudah dikasih penjelasan pun saya belum tahu. Saya belum dapat penjelasan sedetail itu. Saya baru tahu MRT itu apa," kata Jokowi.

Namun perlu diingat, rencana Jokowi mengevaluasi bentuk proyek MRT jangan sampai mengganggu jadwal pelaksanaan pembangunan. Bila jadwal pembangunan terganggu, maka pemerintah akan menanggung denda dibayarkan ke Japan International Coorporation Agency (JICA) sebesar Rp 800 juta per hari.


Ketika ditanya perihal denda ini, Jokowi mengaku tidak mengerti. "Enggak tahu, soal denda ini enggak tahu. Ya karena kan memang belum dipresentasikan," kata Jokowi.

Jokowi pun meminta presentasi MRT dilaksanakan secepatnya, agar ia bisa bertindak secepatnya pula.

"Presentasinya ya secepatnya. Saya sudah minta untuk diagendakan segera. Jadi tinggal ketemu, presentasi, biar segera cepat saya putuskan. Ini bukan kajian, ini presentasi biar saya mengerti kalkulasinya," kata Jokowi.

Pembangunan MRT terdiri dari enam paket, yakni tiga paket layang atau elevated dan tiga paket underground. Dari keenam paket tersebut, yang sudah matang dan siap ke proses selanjutnya adalah pengerjaan paket underground.

Sebelumnya juga sudah diumumkan bahwa ada tiga nominator yang diprediksi akan memenangkan tender ini, yakni nominator pertama mengerjakan dua paket, yaitu Shimitzu sebagai pimpinannya dengan anggota Obayashi, Wijaya Karya, dan Jaya Konstruksi. Adapun untuk paket ketiga, nominatornya adalah konsorsium Sumitomo Mitsui Contrantion Company (SMCC) bersama Hutama Karya Join Operation. Pengumuman pemenang tender akan dilakukan pada medio September-Oktober 2012.


Berita terkait dapat diikuti di topik: 100 HARI JOKOWI-BASUKI.








Editor :


Ana Shofiana Syatiri









Anda sedang membaca artikel tentang

Jokowi Tak Ingin MRT Jadi Beban

Dengan url

http://asmaracun.blogspot.com/2012/10/jokowi-tak-ingin-mrt-jadi-beban.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Jokowi Tak Ingin MRT Jadi Beban

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Jokowi Tak Ingin MRT Jadi Beban

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger