Teroris Mampang Jaringan Baru

Written By Kompdub on Senin, 06 Mei 2013 | 19.31


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian menduga dua teroris yang mendiami rumah kontrakan di Jalan Bangka 2 F, Pela Mampang, Jakarta Selatan, adalah jaringan baru. Hasil pemeriksaan sementara belum ada indikasi keduanya bekerja sama atau terlibat dengan jaringan teroris lain.


"Mereka kelompok baru. Kita belum melihat mereka ke mana berafiliasi atau bagian dari grup mana. Belum dapat dipastikan," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (6/5/2013).


Dalam kasus terorisme di Indonesia, pelaku yang ditangkap kerap diketahui berkait dengan jaringan kelompok lain. Di antaranya jaringan Solo yang satu jaringan dengan teroris Depok. Mereka memiliki misi teror yang sama. Kemudian, beberapa pelakunya juga diketahui berkait dengan jaringan teroris terdahulu. Awal mereka bertemu sering kali karena adanya pelatihan teror, seperti menggunakan senjata dan merakit bom di pegunungan.


Untuk dua teroris ini, kepolisian menduga mereka belajar merakit bom secara otodidak. "Dari hasil olah TKP, ada catatan cara-cara merakit bom yang mereka gunakan sebagai panduan," kata Boy.


Sebelumnya, Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap Sefa Riano dan Achmad Taufik alias Ovi di Jalan Jenderal Sudirman, dekat pertigaan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2012). Dari keduanya disita lima bom pipa siap ledak. Densus 88 kemudian melakukan penggeledahan di rumah indekos terduga teroris yang terletak di Jalan Bangka 2 F, Pela Mampang, Jakarta Selatan.


Setelah itu, Densus 88 mengejar Sigit Indrajit (23) ke rumah kontrakannya di Jalan Kenanga 4 Nomor 61, RT 5/RW 3, Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang Kota, Tangerang Selatan, Jumat (3/5/2013) dini hari. Namun, Sigit sudah tidak berada di rumahnya saat itu. Dari kontrakan tersebut, polisi hanya menyita buku-buku, telepon genggam, dan kamera.


Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, Sigit diduga telah dipersiapkan sebagai "calon pengantin" atau eksekutor bom bunuh diri untuk aksi teror di Kedutaan Besar Myanmar, Jakarta Pusat.


Boy menjelaskan, keterlibatan Sefa dan Ahmad justru berdasarkan hasil pemantauan tim Densus 88 terhadap Sigit. Namun, Sigit terlambat untuk ditangkap. Densus 88 saat itu memprioritaskan penangkapan terhadap Sefa dan Ahmad yang membawa lima bom rakitan siap ledak. Hingga kini Sigit masih dalam pencarian.


"Kita akan terus mengusutnya. Informasi dua orang ini justru dapat dari monitoring komunikasi SI (Sigit). Tapi kita prioritas di mana barang itu (bom aktif) ada. Dua ini menguasai bom rakitan itu, jadi SI agak terlambat dilakukan antisipasi," terang Boy.












Anda sedang membaca artikel tentang

Teroris Mampang Jaringan Baru

Dengan url

http://asmaracun.blogspot.com/2013/05/teroris-mampang-jaringan-baru.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Teroris Mampang Jaringan Baru

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Teroris Mampang Jaringan Baru

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger