Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Tak Benar, Pelaku Menculik karena Benci kepada Nassar

Written By Kompdub on Sabtu, 26 Januari 2013 | 19.58


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto membantah dugaan yang menyebutkan penculik Siti Nurjanah (10) alias Nana, putri pedangdut Nassar dan istrinya, Musdalifah, melakukan perbuatannya karena tidak suka kepada Nassar.


"Itu gosip," kata Rikwanto, Sabtu  (26/1/2013) siang. Namun, ia membenarkan bahwa kedua pelaku mengetahui bahwa Nana adalah putri Nassar dan Musdalifah. "Jadi, sekarang didalami, apakah pelaku melihat korban dan orangtuanya di televisi lalu merencanakan penculikan atau bagaimana," kata Rikwanto.


Rikwanto juga menyampaikan imbauan kepada para orangtua untuk menjaga para buah hatinya agar terhindar dari ancaman penculikan. "Sebaiknya jangan juga menunjukkan sesuatu yang 'wah' hingga memancing orang untuk melakukan tindak kejahatan," kata Rikwanto.


Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Putut Eko Bayuseno pun memberi pesan senada kepada masyarakat. "Hendaknya orangtua selalu memperhatikan putra-putrinya, termasuk saat di sekolah. Pihak sekolah juga hendaknya memperhatikan betul saat ada yang ingin menjemput," kata Putut.


Nana diculik oleh kedua pelaku, F dan A, saat sedang berada di sekolahnya, Kamis (17/1/2013) silam. Kedua pelaku mencoba membujuk Nana dengan dalih bahwa buku pelajaran Nana tertinggal. Saat Nana menolak, kedua pelaku segera menyergap bocah malang tersebut dan menutup tubuhnya dengan jas hujan. Selama Nana disekap, para pelaku sempat menghubungi orangtua Nana dan meminta tebusan sebesar Rp 4 miliar.


F kini masih berada dalam pemeriksaan intensif di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, sementara A masih berada dalam pengejaran. Atas perbuatannya menculik Nana, F terancam Pasal 83 Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda maksimal Rp 300 juta.


Polisi juga masih mendalami kemungkinan keterlibatan para pelaku dengan kegiatan terorisme. Sebab, dalam penangkapan, polisi juga menemukan kantong plastik berisi potasium, buku-buku bertema jihad, dan panduan membuat bom sederhana di laptop pelaku.












19.58 | 0 komentar | Read More

Tak Benar, Pelaku Menculik karena Benci kepada Nassar


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto membantah dugaan yang menyebutkan penculik Siti Nurjanah (10) alias Nana, putri pedangdut Nassar dan istrinya, Musdalifah, melakukan perbuatannya karena tidak suka kepada Nassar.


"Itu gosip," kata Rikwanto, Sabtu  (26/1/2013) siang. Namun, ia membenarkan bahwa kedua pelaku mengetahui bahwa Nana adalah putri Nassar dan Musdalifah. "Jadi, sekarang didalami, apakah pelaku melihat korban dan orangtuanya di televisi lalu merencanakan penculikan atau bagaimana," kata Rikwanto.


Rikwanto juga menyampaikan imbauan kepada para orangtua untuk menjaga para buah hatinya agar terhindar dari ancaman penculikan. "Sebaiknya jangan juga menunjukkan sesuatu yang 'wah' hingga memancing orang untuk melakukan tindak kejahatan," kata Rikwanto.


Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Putut Eko Bayuseno pun memberi pesan senada kepada masyarakat. "Hendaknya orangtua selalu memperhatikan putra-putrinya, termasuk saat di sekolah. Pihak sekolah juga hendaknya memperhatikan betul saat ada yang ingin menjemput," kata Putut.


Nana diculik oleh kedua pelaku, F dan A, saat sedang berada di sekolahnya, Kamis (17/1/2013) silam. Kedua pelaku mencoba membujuk Nana dengan dalih bahwa buku pelajaran Nana tertinggal. Saat Nana menolak, kedua pelaku segera menyergap bocah malang tersebut dan menutup tubuhnya dengan jas hujan. Selama Nana disekap, para pelaku sempat menghubungi orangtua Nana dan meminta tebusan sebesar Rp 4 miliar.


F kini masih berada dalam pemeriksaan intensif di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, sementara A masih berada dalam pengejaran. Atas perbuatannya menculik Nana, F terancam Pasal 83 Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda maksimal Rp 300 juta.


Polisi juga masih mendalami kemungkinan keterlibatan para pelaku dengan kegiatan terorisme. Sebab, dalam penangkapan, polisi juga menemukan kantong plastik berisi potasium, buku-buku bertema jihad, dan panduan membuat bom sederhana di laptop pelaku.












19.47 | 0 komentar | Read More

Anak Pedangdut Nassar Berhasil Ditemukan


Siti Nurjanah (Anak Nassar - Muzdhalifah) yang mengalami penculikan.

Siti Nurjanah (Anak Nassar - Muzdhalifah) yang mengalami penculikan. (sumber: BeritaSatu.com/Chairul Fikrie)




Drama penculikan putri pedangdut Nassar akhirnya selesai.

Jakarta -

Aparat Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya berhasil membebaskan Siti Nurjanah alias Nana, putri pengusaha Muzdalifah dan pedangdut Nassar "KDI".

"Anggota menemukan korban di daerah Cibubur, subuh (Sabtu) tadi," kata Kepala Subdirektorat Reserse Mobil Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Herry Heriawan saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (26/1), dikutip dari kantor berita Antara.

Aparat Resmob Polda Metro Jaya membebaskan Nana dari penculik di Jalan S. Parman, Narogong, Cibubur, Sabtu sekitar pukul 03.30 WIB.

Herry menjelaskan Nana ditemukan dalam kondisi lemas dan mengantuk.

Pihak Muzdalifah dan suaminya, Nassar, telah mendapatkan informasi soal pembebasan putrinya tersebut. Belum ada keterangan lebih lanjut mengenai pembebasan dan kronologi penyelamatan Nana.

Nana diduga hilang diculik oleh pelaku saat di depan sekolahnya, SDN 6 Tangerang, Kamis (17/1).

19.38 | 0 komentar | Read More

Ada 47 Cendekiawan Calon Pengganti Hary Tanoe di Nasdem


JAKARTA, KOMPAS.com - Pasca mundurnya Hary Tanoesoedibjo, Partai Nasdem mencari pengganti bos MNC Grup itu untuk menjadi Ketua Dewan Pakar. Setidaknya ada 47 cendekiawan yang diprediksi akan menggantikan Hary Tanoe dalam kepengurusan Partai Nasdem.


"Dengan bangga kami umumkan, hari ini yang masuk mendaftar menjadi dewan pakar bergelar PHD 47 orang, para cendekiawan. Ini dalam waktu dua hari saja," ujar Ketua Panitia Pengarah Kongres I Partai Nasdem Sugeng Suparwoto, Sabtu (26/1/2013), di sela-sela kongres Partai Nasdem, Jakarta Convention Center (JCC).


Dari seluruh calon yang ada, Sugeng menjelaskan bahwa akan dipilih satu orang sebagai Ketua Dewan Pakar oleh Ketua Umum Partai Nasdem terpilih Suryo Paloh. Sugeng menganggap kepergian Hary Tanoe dan beberapa kader Partai Nasdem sama sekali tidak berpengaruh pada partai. "Bukannya mendramatisir, tapi ini bukti nyata bahwa mati satu tumbuh seribu," ujar Sugeng.


Sugeng mencontohkan, hingga beberapa waktu lalu banyak kelompol sosial, profesional, lembaga swadaya masyarakat (LSM), hingga aktivis 1998 bergabung dengan partainya. "Sudah ada 78 insan profesional yang ada di LSM serta dosen yang menyatakan bergabung di Nasdem. Kami harus pertegas, partai ini walau ditinggalkan kadernya, tidak akan mati seolah-olah partai kalau ditinggalkan layu sebelum berkembang," ucapnya.


Seperti diberitakan, setelah dinyatakan lolos sebagai peserta pemilu, partai Nasdem justru diterpa masalah. Para pimpinan partai itu menyatakan berseberangan dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Nasdem Surya Paloh yang merintis partai ini mulai dari gerakan massa. Mereka pun memutuskan mengundurkan diri.


Pimpinan Partai Nasdem yang mengundurkan diri adalah Hary Tanoesoedibjo (mantan Ketua Dewan Pakar), Ahmad Rofiq (mantan Sekretaris Jenderal), Saiful Haq (mantan Wakil Sekretaris Jenderal), Endang Tirtana (mantan Ketua Internal DPP Partai Nasdem), Rustam Effendi (mantan Ketua DPW Partai Nasdem Jawa Barat), Armyn Gulton (mantan Ketua DPW Partai Nasdem Jawa Barat), dan Muhammad Isa Raharusun (mantan Ketua DPW Partai Nasdem Maluku).


Pengunduran para petinggi partai ini tidak terlepas dari rencana pengukuhan Surya Paloh sebagai Ketua Umum Partai Nasden yang rencananya akan dilakukan pada Sabtu (26/1/2013) malam ini. Kesepakatan penetapan Surya Paloh sebagai Ketua Umum ini sudah ditetapkan pada rapat internal Jumat (25/1/2013) malam tadi.












19.31 | 0 komentar | Read More

Menkeu Tentukan Skema Dana Biayai Tol Sumatera


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Agus Martowardojo kini sedang membahas kemungkinan skema dana untuk PT Hutama Karya Persero. Perusahaan BUMN yang nantinya dikhususkan untuk pembangunan jalan tol itu akan diberikan mandat untuk membangun tol di Sumetera.


"Sumbernya bisa dari Penyertaan Modal Negara (PMN), soft loan agreement (SLA) atau penerbitan obligasi," kata Agus saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (25/1/2013).


Menurut Agus, opsi sumber dana untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur tersebut memang bervariasi. Hal ini disebabkan nilai investasi yang diperlukan perseroan akan besar.


Apalagi, salah satu BUMN Karya tersebut hanya akan menerima mandat pembangunan proyek infrastruktur dari pemerintah. Jadi, tidak ada upaya untuk terlalu ;mengejar laba dalam setiap bisnisnya.


Cara ini berbeda dengan BUMN Karya lainnya seperti PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Waskita Karya Tbk (WSKT) ataupun PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) yang masih berorientasi pada bisnis.


Sebagai tahap awal, PT Hutama Karya akan berupaya memperoleh izin dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sebagai penyelenggara infrastruktur jalan tol. Selanjutnya, menunggu mandat dari pemerintah untuk membangun proyek jalan tol.


"Jadi kita tentukan skema pembiayaannya dan pembangunannya. Lantas bila untuk operasionalnya akan melibatkan pihak ketiga atau dioperasikan sendiri. Itu urusan nanti, terserah lah," tambahnya.


Seperti diberitakan, Menteri BUMN Dahlan Iskan memang sedang mengusahakan bagi PT Hutama Karya Persero untuk mendapat penyertaan modal negara (PMN). Suntikan dana segar ini akan dialokasikan untuk membangun proyek jalan tol di Sumatera.


"Memang Hutama Karya ini perlu modal besar untuk bangun jalan tol (Trans Sumatera). Kita lagi usulkan ke negara. Dia memang layak dapat PMN," kata Dahlan saat ditemui di Jakarta, Minggu (23/12/2012).


Menurut Dahlan, dana PMN ini sedikit berbeda dengan PMN bagi perusahaan BUMN lainnya. Jika PMN di perusahaan pelat merah lain bersifat menambah modal karena memang sedang merugi atau akan bangkit, tapi bagi Hutama Karya adalah suntikan sebagai modal untuk membangun proyek negara.


Hal itu karena Hutama Karya akan menjadi perusahaan penyelenggara konstruksi jalan tol non Terbuka. Sehingga proyek-proyek negara, khususnya konstruksi akan bisa dilakukan oleh perusahaan konstruksi pelat merah ini.


Nantinya, Hutama Karya akan berbeda dengan perusahaan konstruksi jalan tol pelat merah lain seperti PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Sebab, Jasa Marga akan cenderung mencari profit dalam setiap operasionalnya.


Sementara Hutama Karya memang akan dijadikan sebagai kepanjangan tangan pemerintah dalam pembangunan proyek infrastruktur di tanah air. "Kita usulkan Hutama Karya dapat PMN Rp 15 triliun," tambahnya.












19.29 | 0 komentar | Read More

Susanto Hadapi Unggulan Utama




Susanto Hadapi Unggulan Utama





Penulis : Mahdi Muhammad | Sabtu, 26 Januari 2013 | 16:01 WIB













TAGAYTAY, KOMPAS.com — Grandmaster (GM) asal Indonesia, Susanto Megaranto, Sabtu (26/1/2013) sore ini, akan berhadapan dengan unggulan utama Kejuaraan Zonal 3.3 Asia, GM Wesley So, pada babak keenam dari sembilan babak yang dipertandingkan.


Pertemuan ini adalah pertemuan pertama kali setelah keduanya bertemu pada SEA Games XXVI di Palembang, akhir 2011. Susanto, yang kini berada di peringkat ketiga klasemen sementara turnamen dengan nilai 3,5 VP (victory point), mengatakan ingin mencoba mengulangi hasil yang dia raih pada ajang pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) tersebut.


Selain itu, menurut pecatur asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, ini, satu tiket ke Piala Dunia Catur 2013 juga menjadi targetnya. Pada kejuaraan kali ini, Susanto hanya menjadi unggulan kelima di bawah GM Wesley So dan GM Nguyen Ngoc Truong Son (Vietnam).


Susanto telah mengoleksi 3,5 VP dari lima babak yang dijalani. Sementara Wesley, unggulan utama, berada di puncak klasemen sementara dengan 4,5 VP.



















19.11 | 0 komentar | Read More

Penumpang Kopaja AC Ogah Gunakan Halte Busway

Written By Kompdub on Jumat, 25 Januari 2013 | 19.58


JAKARTA, KOMPAS.com - Meski Kopaja AC telah diperbolehkan menggunakna jalur busway mulai Selasa (22/1/2013) oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, tak semua Kopaja menggunakan jalur tersebut. Yang terjadi justru, di ruas jalan diterapkannya sistem tersebut, Kopaja AC masih banyak mengambil penumpang di tepi jalan.


Berdasarkan pengamatan Kompas.com, Jumat (25/1/2013) di Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, beberapa bus-bus Kopaja AC P-20 (Lebak Bulus-Pasar Senen) lebih memilih menaikkan penumpang di pinggir jalan dan menjadikan halte busway hanya untuk tempat menurunkan penumpang.


Padahal, di jalan tersebut, Kopaja AC harusnya menggunakan jalur busway secara penuh dan menaikturunkan penumpang di halte busway yang bersinggungan dengan rute Transjakarta koridor 6 (Halimun-Ragunan).


Dari pengamatan, apa yang terjadi tersebut sepertinya karena masih anehnya penerapan sistem integrasi tersebut. Hal itu karena jika penumpang yang ingin menggunakan Kopaja AC masuk ke halte busway, mereka akan dikenakan tarif sebesar Rp 3.500. Kemudian nantinya di dalam bus Kopaja, mereka harus membayar Rp 5.000 lagi.


Tetapi jika mereka naik Kopaja AC tidak dari halte busway, mereka hanya perlu membayar Rp 5.000 saja di dalam bus Kopaja AC dan jika nanti berhenti di halte busway, mereka tidak perlu membayar lagi jika ingin melanjutkan perjalanan dengan bus Transjakarta.


Menurut Mega, salah seorang karyawati yang berkantor di Gedung Mega Plaza, mereka memilih naik Kopaja AC tidak dari halte busway agar tidak membayar biaya yang besar.


"Kalau naik dari halte busway, masuk halte bayar Rp 3.500. Nanti di (dalam bus) Kopaja bayar lagi Rp 5.000, Jadinya malah lebih mahal. Kalau naik dari sini (pinggir jalan) kan cuma perlu bayar Rp 5.000 aja, kalaupun nanti lanjut naik busway, gak perlu bayar lagi," kata Mega di halte Jasa Raharja yang terletak tidak jauh dari halte Transjakarta Kuningan Madya.


Kepala Operasional Kopaja, Nanang Basuki, saat dihubungi menjelaskan bahwa hal tersebut karena proses pembuatan tiket untuk Kopaja AC yang belum selesai dan menurutnya, pada hari Senin (28/1/2013) nanti, proses pembuatan tiket telah selesai dan dapat digunakan.


"Itu karena proses tiket untuk Kopaja yang belum selesai dan karena masa uji coba jadi harus tetap dilaksanakan. Tapi mulai senin nanti, tiket sudah selesai. Jadi ketika masuk halte, hanya membayar Rp 5.000 saja dan tidak perlu bayar Rp 3.500 lagi," jelas Nanang.












19.58 | 0 komentar | Read More

Basuki Akan Lakukan Pemutihan Pemilik Rusun





Basuki Akan Lakukan Pemutihan Pemilik Rusun





Penulis : Indra Akuntono | Jumat, 25 Januari 2013 | 18:21 WIB












JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menegakkan aturan main penggunaan rumah susun di Ibu Kota. Kepemilikan rumah susun akan diputihkan sehingga ke depan dapat digunakan hanya dengan sistem sewa.


Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan, setelah dilakukan pemutihan, tak ada lagi rumah susun yang menjadi hak milik. Beban sewanya juga relatif murah, berkisar Rp 400.000-Rp 450.000 per bulan.


"Begitu pemutihan, pemilik lama hilang haknya. Jadi, yang sewa sekarang itu yang dapat hak," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Jumat (25/1/2013).


Mantan Bupati Belitung Timur ini mengungkapkan, dengan cara seperti ini (pemutihan), tak akan ada lagi pihak yang berani membeli rumah susun. Hal ini sesuai dengan sistem pemberian rusun yang digaungkan oleh Gubernur DKI Joko Widodo, yakni dengan cara diundi dan sewa murah.


Dalam banyak kesempatan, Basuki sering mengeluarkan ancaman kepada warga yang melanggar aturan main penggunaan rusun. Jika ada yang menjual, penghuni satu lantai akan diusir dan selisih pembayaran biaya listrik serta air juga akan dibebankan rata pada seluruh penghuni rusun.


Baginya, ancaman sanksi tegas ini akan menimbulkan pengawasan bersama dan berdampak baik untuk pengelolaan rusun di waktu selanjutnya.


"Orang enggak berani lagi beli rusun karena kalau ada yang menjual rusun akan kami usir satu lantai. Jadi, rugi kalau orang beli rusun di Jakarta karena ini aset DKI," ujarnya.


















19.47 | 0 komentar | Read More

Serahkan Bukti Foto dan Rekaman Pertengkaran, Rasti Harap Eza Dibui


Foto Ardina Rasti yang diakuinya merupakan hasil dari penganiayaan yang dilakukan Eza Gionino.

Foto Ardina Rasti yang diakuinya merupakan hasil dari penganiayaan yang dilakukan Eza Gionino. (sumber: Istimewa)




"Meski memang tak bisa jadi alat bukti pemukulan nantinya, tapi itu kan bisa jadi petunjuk tindak penganiayaan itu".

Jakarta

- Kasus dugaan penganiayaan yang menimpa artis dan pesinetron Ardina Rasti yang diduga dilakukan oleh mantan kekasihnya Eza Gionino kian memanas. Eza Gionino yang kini telah dijadikan tersangka oleh Polres Jakarta Selatan dan harus menjalani wajib lapor setiap Selasa - Kamis tiap minggunya rasanya kian terpojok dengan adanya bukti baru yang diajukan Ardina rasti berupa bukti rekaman suara penganiayaan.

Rasti juga menyertakan bukti foto sisa penganiayaan yang diakui Rasti  dilakukan mantan pacarnya itu. Meskipun belum bisa dijadikan alat bukti, namun pihak kuasa hukum Rasti berharap, bukti-bukti tersebut dapat dijadikan sebagai petunjuk pihak berwajib untuk menahan Eza Gionino.

Menurut kuasa hukum Ardina Rasti, Aldi Firmansyah  yang dihubungi wartawan hari ini menjelaskan bahwa selain bukti rekaman suara pertengkaran dirinya dan Eza, Rasti juga memberikan tiga buah foto bukti kekerasan yang dilakukan pemain sinetron Putih Abu-Abu itu.

"Selain bukti suara rekaman suara penganiayaan Eza, Rasti juga menyertakan bukti foto yakni satu foto BlackBerry yang rusak akibat dibanting Eza, satu buah foto sebuah meja yang rusak akibat kekerasan itu dan satu foto wajah Ardina Rasti yang luka lebam di bawah matanya akibat kekerasan yang dilakukan Eza," ungkap Aldi saat dihubungi wartawan.

Lebih lanjut Aldi menjelaskan meskipun tak bisa dijadikan alat bukti, tapi bukti yang ada bisa dijadikan petunjuk tindak penganiayaan yang dilakukan Eza.

"Meski memang tak bisa jadi alat bukti pemukulan nantinya, tapi itu kan bisa jadi petunjuk tindak penganiayaan itu," lanjut Aldi.

Aldi juga menjelaskan bahwa bukti rekaman suara dan foto itu bukan bagian dari skenario yang dibuat Rasti untuk menjerat Eza.

"Bukti Rekaman itu asli dan bukan bagian dari akting. Jadi aneh saja kalau ada yang bilang itu sebuah skenario yang dibuat Rasti untuk menjerat sang kekasih," tutur Aldi.

19.38 | 0 komentar | Read More

Motif Perampokan Bank Muamalat karena Dendam


JAKARTA, KOMPAS.com — Rahmat (46), pelaku perampokan Bank Muamalat kawasan Yayasan Pendidikan Jenderal Sudirman, Jalan Pendidikan, Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (25/1/2013) siang, rupanya mantan karyawan bank tersebut. Aksi perampokan itu pun ditengarai dipicu dendam.


Berdasarkan penuturannya, pelaku pernah bekerja sebagai pengawas operasional Bank Muamalat yang berkantor di bilangan Jakarta Selatan dari tahun 2005 hingga 2010 lalu. Tanggung jawabnya meliputi pemeriksaan fisik uang serta sistem administrasi Bank Muamalat.


Namun sayang, pada akhir 2010, kariernya tamat. Perusahaan tak memperkenankan Rahmat untuk pindah wilayah tugas sesuai yang diinginkan pelaku. Terlebih, masa kontrak pria yang memiliki satu istri serta dua anak yang baru berumur 13 tahun dan 16 tahun tersebut pun telah habis.


"Surat permohonan pindah saya digantungin sudah lama. Sepertinya tidak disetujui untuk pindah, jadi seolah-olah surat saya digantungin, makanya saya sakit hati," ujarnya saat ditemui di ruang tahanan Markas Kepolisian Sektor Pasar Rebo, Jumat (25/1/2013) sore.


Atas alasan tersebut, Rahmat kemudian nekat merencanakan aksi perampokan itu seorang diri dengan hanya bermodalkan sebilah pisau dapur karatan.


Tak hanya itu, Rahmat juga melengkapi diri dengan seragam Bank Muamalat berwarna ungu serta name tag palsu atas nama Sutanto untuk mengelabui karyawan bank sasarannya.


"Bukan hanya sakit hati sih, tapi memang butuh duit juga buat anak istri," lanjut pelaku.


Jumat sekitar pukul 12.30 WIB, ketika umat Muslim tengah menunaikan ibadah shalat Jumat menjadi waktu yang dipilihnya untuk beraksi.


Menggunakan sepeda motornya seorang diri, pelaku kemudian datang dari rumahnya di RT 05 RW 03, Paseban, Senen, Jakarta Pusat, ke bank itu beberapa jam sebelum ia beraksi.


Layaknya karyawan biasa dengan menenteng amplop berwarna coklat berpura-pura hendak menyerahkan berkas, pelaku masuk ke dalam bank yang tengah tutup tersebut.


Setelah di depan meja kasir, pelaku pun mengeluarkan sebilah pisau dapur berkarat dan mengancam empat karyawan, yakni Risma Amelia (23), Rohani (34), Risa (23), dan Yulia (23). Rohani diketahui tengah mengandung bayi tujuh bulan. Pelaku juga mengikat korban dengan tali serta menutup matanya dengan lakban.


Setelah korban lumpuh, ia pun mengambil uang sebesar Rp 55.390.000 bank yang ada di atas meja teller.


"Habis ngambil uang, saya langsung kabur ke luar. Tapi pegawainya teriak-teriak dari dalam. Akhirnya tertangkap satpam," lanjut pelaku.


Pelaku yang telah naik di atas motornya berhasil diringkus oleh seorang petugas sekuriti bank bernama Gunardi, seorang sopir yang tengah menunggu anak majikannya, serta seorang anggota TNI AD.


Polisi yang datang kemudian membawa pelaku lengkap dengan barang bukti dan uang rampasan untuk diperiksa di kantor polisi lebih lanjut.


Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Mulyadi Kaharni memiliki pendapat berbeda dengan motif yang diakui pelaku.


Menurutnya, jawaban tersebut adalah jawaban pelaku kejahatan yang sudah ditangkap. Ia yakin, motifnya tak ada kaitannya dengan status pelaku yang merupakan mantan pegawai.


"Itu jawaban pelaku yang sudah ditangkap saja. Saya yakin dari pemeriksaan itu motifnya ekonomi, bukan dendam atau sakit hati," ujarnya.


Mulyadi menjelaskan, atas perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 365 KUHP tentang Pencurian Disertai dengan Kekerasan dengan ancaman hukuman selama 12 tahun penjara. Kasus itu pun masih dalam pengembangan Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Pasar Rebo.












19.31 | 1 komentar | Read More

Redenominasi, Kebijakan Memburu Kebanggaan Semu


YOGYAKARTA, KOMPAS.com -- Program penyederhanaan nilai mata uang atau redenominasi yang telah disosialisasikan oleh pemerintah, menimbulkan kontroversi di kalangan pakar ekonomi. Redenominasi dinilai hanya sebuah ilusi yang memburu kebanggan semu di bidang moneter perbankan dan tanpa ada substansinya sama sekali.


Pendapat tersebut dilontarkan oleh Ahmad Ma'ruf SE MSi, pakar ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta saat diskusi terbatas di kampus setempat, Jumat (25/1/2013). Menurut Ma'ruf, kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dan Bank Indonesia (BI) tersebut hanya kegiatan yang bersifat lips service.


"Itu bukan kebijakan substantif, lebih pada atribut saja, biar kelihatannya uang kita gagah, seperti di negara-negara lain," ungkapnya.


Kebijakan itu sebenarnya, menurut Ma'ruf, untuk menutupi kelemahan nilai tukar rupiah yang menjadi tanggung jawab BI. "Kebijakan itu untuk menutupi kelemahan moneter kita, biar seolah-olah bagus, padahal tidak ada substansinya sama sekali," kata Ahmad Ma'ruf.


"Mungkin nanti masyarakat akan merasa senang dengan adanya kebijakan ini, melihat uang yang awalnya Rp 10.000 menjadi Rp 10 jadi bangga karena seperti negara-negara lain. Akan tetapi kebanggaan itu hanya kebanggaan semu. Kita baru bisa bangga kalau nilai tukar rupiah kita itu sudah bagus," lanjutnya.


Dosen FE-UMY ini juga mencurigai adanya potensi moral hazard dalam kebijakan redenominasi. Ma'ruf mencontohkan, pada kebijakan privatisasi. Kebijakan tersebut ternyata telah dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu atau kelompok tertentu untuk mendapatkan keuntungan. Dan ia mengkhawatirkan hal tersebut akan terjadi dalam proyek redenominasi itu. Apalagi saat ini sudah menjelang Pemilu 2014.


"Layak dicurigai kemungkinan terjadi moral hazard, pasti akan ada penggelontoran dana yang tidak kecil untuk proyek ini. Dan di situ bisa saja ditunggangi oleh kepentingan-kepentingan pragmatis atau aksi-aksi pragmatis," jelasnya.


Pakar ekonomi publik ini juga menyarankan BI agar lebih fokus pada masalah-masalah bangsa yang dihadapi saat ini, seperti pengendalian inflasi dan perbaikan nilai tukar rupiah.


"SUdah itu saja! Fokus pada mengelola sistem moneter perbankan, atau kejahatan-kejahatan yang menggunakan instrumen perbankan. Harusnya BI fokusnya kesitu, jangan yang aneh-aneh, karena ini biayanya mahal," pungkasnya.












19.29 | 0 komentar | Read More

Putra Beckham Pilih Chelsea




Putra Beckham Pilih Chelsea





Jumat, 25 Januari 2013 | 18:00 WIB













Robyn Beck/AFP/Getty Images


David Beckham bersama ketiga puteranya: Brooklyn, Romeo dan Cruz





LONDON, KOMPAS.com — Putra sulung David Beckham, Brooklyn, dikabarkan melakukan trial dan bermain untuk klub Inggris Chelsea U-14.

Brooklyn yang kini berusia 13 tahun terlihat bergabung dengan para siswa klub di pusat latihan Chelsea, Selasa lalu.

David Beckham, mantan pemain klub Liga Inggris, Manchester United, serta kapten timnas Inggris disebut-sebut menemani putranya.

Beckham tua saat ini dalam status mencari klub baru setelah memutuskan tidak memperpanjang kontraknya dengan Los Angeles Galaxy setelah memperkuat klub MLS tersebut selama enam musim.

Saat Beckham memperkuat Galaxy,  Brooklyn bermain untuk tim muda klub tersebut. Sampai saat ini, nama Brooklyn masih dicantumkan tergabung dalam  tim Galaxy U-14.






Editor :


A. Tjahjo Sasongko
















19.11 | 0 komentar | Read More

Warga Muara Baru Tegas Menolak Pindah ke Rusun

Written By Kompdub on Kamis, 24 Januari 2013 | 19.58


JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Muara Baru, Jakarta Utara, secara tegas menolak tawaran Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk memindahkan warga di lokasi tersebut ke rumah susun.


Misrah (82), korban banjir yang telah menetap selama puluhan tahun di Muara Baru, dengan tegas menolak tawaran yang disampaikan Jokowi. "Tetap enggak mau walaupun diberikan fasilitas apa pun dari Pak Jokowi," kata Misrah kepada Kompas.com di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (24/1/2013).


Seperti sebagian wilayah lain di Jakarta Utara, kawasan Muara Baru dilanda banjir akibat meluapnya Waduk Pluit dan air pasang. Banjir menggenangi pemukiman warga hingga ketinggian lebih dari 1 meter. Di rumah Misrah, misalnya, banjir mencapai ketinggian 150 cm, tetapi ia tetap tidak ingin direlokasi ke rumah susun (rusun). "Di sini jualan jamu, jadi enggak bisa ditinggal," ujarnya.


Misrah menuturkan, banjir besar di kawasan Muara Baru baru terjadi dua kali. Pertama banjir besar terjadi pada tahun 1982 dan banjir besar kedua terjadi tahun ini. Ia menilai banjir kali ini merupakan cobaan paling dahsyat yang ia rasakan. Sebelum diterjang banjir pekan lalu, rumah Misrah itu sempat terbakar akibat hubungan arus pendek pada malam Perayaan Idul Adha, Oktober tahun lalu. Meski demikian, ia tetap enggan meninggalkan lokasi tersebut.


"Saya sudah puluhan tahun tinggal di sini. Saya tetap enggak mau pindah, walaupun yang lain pindah semua," kata Misrah.


Penolakan relokasi juga disampaikan oleh Komar (55) yang sudah menetap di Muara Baru sejak tahun 1984. Menurut dia, besarnya retribusi yang harus ia keluarkan saat menghuni rusun harus dipertimbangkan kembali. Dengan penghasilan dari profesinya sebagai tukang tambal ban, Komar merasakan bahwa retribusi seperti itu pasti akan menyulitkannya, juga warga lain yang senasib dengannya.


"Kalau gratis, ya enggak apa-apa. Tapi, kalau bayar, ya saya mendingan di sini saja," kata Komar.


Dengan kondisi itu, ia yakin bahwa tawaran Jokowi itu untuk memindahkan warga ke rusun di Pluit atau Marunda akan ditolak oleh warga. Salah satu alasannya adalah lokasinya yang jauh sekali.


Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengajak seratus warga di Muara Baru atau sekitar Waduk Pluit untuk mengunjungi Rusun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Basuki berharap, warga yang tinggal di Muara Baru atau sekitar Waduk Pluit mau direlokasi ke rusun agar banjir besar di lokasi tersebut tak terulang kembali. Selain Rusun Marunda, Pemprov DKI Jakarta juga menyediakan Rusun Pulogebang dan Rusun Pegadungan untuk warga korban banjir.


"Bapak-ibu tidak boleh membuat rumah di pinggiran Waduk Pluit karena sudah kita alami, bersama Waduk Pluit jadi sempit, lumpuh dan air jadi naik. Jadi ini yang kita tawarkan kepada bapak-ibu, ikut saja kita lihat seperti apa. Di Muara Baru sewa juga, kan? Jadi, kalau yang mau punya rumah, silahkan ikut saja ke Marunda. Tapi kalau enggak mau, kembali saja ke rumah, tapi tanggung jawab sendiri," kata Basuki beberapa waktu lalu.


Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta Novizal mengatakan telah menyiapkan seribu unit tempat tinggal di sejumlah rusun, yakni 500 unit di Rusun Marunda, 300 unit di Rusun Pulogebang, dan 200 unit di Rusun Bumi Elok. Di situlah para warga korban banjir akan direlokasi dari tempat tinggalnya sekarang.


"Kami telah siapkan 1.000 unit untuk warga, tapi saya belum tahu berapa jumlah KK-nya. Sebagian besar siap dipakai karena sudah terpasang listrik dan air. Rusun ini lebih bagus daripada rumah sebelumnya. Sistemnya, biasanya kan kita data dulu, baru diverifikasi dan masuk. Sekarang kita masuk sambil didata," kata Novizal.












19.58 | 0 komentar | Read More

Persebaran Kawasan Industri Belum Merata


DEPOK, KOMPAS.com- Persebaran kawasan industri di Indonesia belum merata. Sebanyak 67,21 persen kawasan industri berada di Pulau Jawa. Pemerintah pun diharapkan dapat memberikan motivasi kepada para investor agar menanamkan modalnya di luar Pulau Jawa.


Sebanyak 41 dari 61 kawasan industri di Indonesia berada di Pulau Jawa dan sebagian besar di Provinsi Jawa Barat. Ada 22 kawasan industri di Jawa Barat dengan total area 13.333,70 hektar (ha).


"Sebagian besar industri di Jawa Barat menumpuk di daerah Bekasi, Karawang, dan Purwakarta," kata Ketua Kehormatan Himpunan Kawasan Industri Indonesia Halim Shahab yang hadir sebagai pembicara dalam Seminar Sehari "Kawasan Industri sebagai Ketahanan Ekonomi Nasional" di Wisma Makara Universitas Indonesia, Depok, Rabu (23/1/2013) kemarin.


Halim mengatakan, pemusatan kawasan industri di satu tempat akan menjadi beban, khususnya bagi ketahanan ekonomi nasional. Hal itu karena di kawasan industri terdapat aset-aset industri yang merupakan obyek vital.


"Dengan adanya predikat obyek vital, seluruh sistem ketahanan nasional harus berperanserta dalam menjaga dan mengamankannya" katanya.


Inti yang harus dipecahkan, menurut Halim, ialah bagaimana pembangunan kawasan industri bisa disebar dan tidak tertumpu di satu daerah. Hal itu tentu saja berkaitan dengan kebijakan-kebijakan nasional di bidang ekonomi dan fiskal. Pasalnya, pembangunan kawasan industri tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi memberi dampak positif dan nilai tambah bagi ketahanan ekonomi.


Komisaris Bank Rakyat Indonesia Aviliani mengatakan, untuk membangun kawasan industri, khususnya kawasan berikat, masalah kesenjangan sosial harus diatasi. Menurut dia, angka kesenjangan di Indonesia sudah sangat tinggi. Indeks rasio gini perbedaan antara masyarakat kaya dan masyarakat miskin di Indonesia mencapai 0,41. Padahal batas atas angka kesenjangan rasio gini adalah 0,30.


"Kesenjangan itu berpotensi menimbulkan berbagai gejolak sosial," ujarnya.


Kesenjangan sosial di Indonesia terjadi karena hampir 100 juta dari 250 juta penduduk Indonesia termasuk kelas menengah ke bawah. Sebanyak 29 juta penduduk Indonesia dikategorikan sangat miskin dan 70 juta orang rentan miskin. "Mereka yang rentan, begitu ada kenaikan harga, langsung jatuh miskin," kata Aviliani.






Editor :


Marcus Suprihadi









19.47 | 0 komentar | Read More

Perkumpulan Pencipta Lagu Dangdut Somasi MNC TV



Pernyataan AHCDI mengenai somasi ke MNC TV di kantor Wali Kota Jakarta, Rabu (23/1).

Pernyataan AHCDI mengenai somasi ke MNC TV di kantor Wali Kota Jakarta, Rabu (23/1). (sumber: Chairul Fikrie/ Beritasatu.com)



Dalam sebuah deskripsi program tayangan, MNC TV menuliskan,

Dalam sebuah deskripsi program tayangan, MNC TV menuliskan, "MNCTV sebagai satu-satunya stasiun teve yang secara konsisten, peduli pada perkembangan musik dangdut di tanah air, siap menyelenggarakan Malam Puncak MNCTV Dangdut Awards 2013." (sumber: MNC TV)





Selain MNC TV, Radio Dangdut Indonesia juga disomasi AHCDI

Jakarta -

Merasa tidak pernah dihargai oleh pihak MNC TV dan Radio Dangdut Indonesia membuat para pencipta lagu yang diwadahi Asosiasi Hak Cipta Dangdut Indonesia (AHCDI) mensomasi televisi dan radio milik MNC Group itu. Hal itu diumumkan pihak AHCDI melalui pernyataan sikapnya yang dibacakan oleh Ketua AHCDI Mara Karma Taib dalam acara ulang tahun Persatuan Artis Musik Melayu Indoesia (PAMMI) Jakarta di kantor Walikota Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu (23/01) sore.

"Kami mengeluarkan pernyataan sikap mensomasi pihak MNC TV dan Radio Dangdut Indonesia karena mereka sama sekali tidak pernah membayarkan royalti kepada para pencipta lagu karena lagu mereka telah diputar dan disiarkan selama ini," ungkap Mara Karma.

Lebih lanjut Mara Karma menjelaskan, pihaknya hanya mengirimkan somasi ke MNC TV saja karena hanya stasiun itu saja yang khusus dangdut di Indonesia. "Kita menyomasi MNC TV dan Radio Dangdut Indonesia karena mereka yang terang-terangan sering memakai lagu dangdut. Jumlah yang belum dibayarkan yakni ribuan lagu dari hampir 300 pencipta lagu," ungkap Mara Karma.

Berikut pernyataan sikap yang dikeluar oleh AHCDI ;
1. Melarang pihak MNC TV dan Radio Dangdut Indonesia untuk memutar, menayangkan, dan menyiarkan lagu-lagu dangdut karya pencipta lagu yang tergabung dalam AHCDI sesuai dengan Undang-Undang Hak Cipta No. 19 tahun 2002 pasal 1 dan 72 sampai batas waktu yang belum ditentukan

2. Menuntut pihak MNC TV dan Radio Dangdut Indonesia untuk segera membayar royalti atas penggunaan lagu dangdut yang diputar, disiarkan, dan ditayangkan selama ini sesuai ketentuan yang berlaku.

3. Pelarangan atas pemutaran, penyiaran, dan atau penayangan lagu-lagu dangdut yang tergabung dalam AHCDI, berlaku sejak hal ini diumumkan.

19.38 | 0 komentar | Read More

Pindah ke Nasdem, Enggartiasto Lukito Mundur dari DPR




Politik


Pindah ke Nasdem, Enggartiasto Lukito Mundur dari DPR





Penulis : Sandro Gatra | Kamis, 24 Januari 2013 | 15:43 WIB













JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Enggartiasto Lukita secara terbuka menyampaikan pengunduran diri dari keanggotaan Partai Golkar dan keanggotaan di Dewan Perwakilan Rakyat. Enggar memilih bergabung dengan Partai Nasdem. Hal itu diungkap Enggar dalam jumpa pers di Kantor DPP Partai Nasdem di Jakarta, Kamis (24/1/2013). Jumpa pers itu dihadiri Ketua Umum DPP Nasdem Rio Capella, orang-orang yang mengaku mantan aktivis 1998 , dan para pengacara muda yang dipimpin OC Kaligis.


Enggar mengatakan, surat pengunduran diri dari Golkar sudah ia sampaikan kepada Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie, Sekretaris Jenderal DPP Idrus Marham, dan Ketua Fraksi Golkar di DPR Setya Novanto.

"Seiring dengan itu, sejak kemarin saya mengundurkan diri dari keanggotaan DPR," kata Enggar disambut para kader Nasdem yang hadir.


Enggar sudah menjadi anggota Partai Golkar sejak 1979. Dia mulai masuk ke Parlemen tahun 1997-1999 sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat. Engggar lalu menjadi anggota DPR periode 1999-2004, 2004-2009, dan 2009-2014 dari daerah pemilihan Jawa Barat. Terakhir, dia berada di Komisi I DPR dari Fraksi Golkar.






Editor :


Inggried Dwi Wedhaswary















19.31 | 0 komentar | Read More

RI-Sudan Perkuat Kerja Sama Ekonomi




Perdagangan Luar Negeri


RI-Sudan Perkuat Kerja Sama Ekonomi





Penulis : Eny Prihtiyani | Kamis, 24 Januari 2013 | 15:06 WIB












JAKARTA, KOMPAS.com — Tahun 2013 ini, Indonesia akan memiliki hubungan ekonomi yang lebih baik dengan Sudan. Harapan itu bukanlah harapan kosong mengingat sejak tahun 2011, KBRI Khartoum terus mendorong terjadinya peningkatan hubungan dagang Indonesia-Sudan, dengan mengorganisasi kunjungan bisnis ke Indonesia.


Hasilnya, telah banyak kontak dagang yang terjadi dan beberapa kesepakatan kerja sama perdagangan, antara lain ekspor glycerin ke Sudan yang mencapai 5.000 ton. Itu pun masih belum dapat memenuhi kebutuhan domestik Sudan.


Duta Besar RI untuk Sudan Sujatmiko, dalam siaran persnya, Kamis (24/1/2013), mengatakan, pada tahun 2012 beberapa pengusaha Indonesia telah datang ke Sudan, termasuk KH Said Aqil Siradj selaku Ketua Umum PBNU yang berkunjung pada Oktober lalu untuk menandatangani kesepakatan kerja sama tripartit Sudan-Indonesia-Malaysia di bidang peternakan.


Dia mengatakan, untuk mempromosikan produk Indonesia di Sudan, tahun ini pihaknya mengikuti pameran dengan menghadirkan produk-produk seperti sepatu olahraga dan bola, produk stationary, makanan ringan, mesin pertanian, pupuk, dan benih hibrida. Masyarakat Sudan semakin mengetahui bahwa produk Indonesia sangat beragam dan berkualitas.






Editor :


Marcus Suprihadi
















19.29 | 0 komentar | Read More

Djokovic Selangkah Lagi Cetak Rekor



Australia Terbuka


Djokovic Selangkah Lagi Cetak Rekor





Penulis : Rakaryan Sukarjaputra | Kamis, 24 Januari 2013 | 18:40 WIB













JAKARTA, KOMPAS.com- Petenis putra nomor satu dunia asal Serbia, Novak Djokovic, tinggal selangkah lagi mewujudkan targetnya untuk mencetak rekor baru sebagai juara Grand Slam Australia Terbuka tiga kali berturut-turut.


Di semi-final, Kamis (24/1/2013), petenis yang biasa disebut Djoker itu menang mudah tiga set atas petenis Spanyol, David Ferrer, 6-2, 6-2, 6-1. Di luar perkiraan, Ferrer menyerah sangat mudah kepada petenis nomor satu dunia itu. Dia juga membiarkan terus berada dalam tekanan Djoker.


Seusai pertandingan, Djokovic mengatakan, dia memang ingin selalu tampil agresif di lapangan, tetapi tidak yakin apakah penampilan hari ini adalah yang terbaik. "Pada dasarnya saya tetap fokus poin demi poin, dan berusaha tidak memberikan terlalu banyak poin kepada lawan. Saya tidak menyangka diri saya bisa bermain sebaik ini," paparnya.


Djoker mampu membuat enam servis as, 30 winner, dan hanya 16 kali melakukan kesalahan sendiri. Sedangkan Ferrer yang merupakan unggulan keempat, hanya mampu membuat satu servis as, 11 winner dan melakukan 22 kali kesalahan sendiri.


Mengenai calon lawannya di final, Djoker tidak terlalu menghiraukan. Federer ataupun Murray sama-sama memiliki kualitas yang tinggi, sehingga dia harus siap menghadapinya.






Editor :


Marcus Suprihadi
















19.11 | 0 komentar | Read More

Korban Banjir Masih Butuh Penanganan Kesehatan

Written By Kompdub on Rabu, 23 Januari 2013 | 19.58


JAKARTA, KOMPAS.com -- Masih banyak warga korban banjir yang membutuhkan bantuan berupa penanganan kesehatan dari Pemerintah DKI Jakarta. Penyakit-penyakit umum pascabanjir masih banyak diderita warga.


"Anak saya, Nabila (4), masih demam," kata Indra, warga RT 04 RW 12 Bukit Duri, Jakarta Selatan, saat ditemui Kompas.com, Rabu (23/1/2013).


Indra menjelaskan, saat banjir Kali Ciliwung menggenangi kontrakannya di Jalan Bukit Duri Utara Raya, ia bersama istri dan anaknya mengungsi ke Masjid Al Hidayah yang terletak persis di tepi Kali Ciliwung. Lokasi tersebut terkepung lokasi genangan. Alhasil, bantuan kesehatan yang diterima terhitung minim.


"Baru kemarin ada dokter yang datang ke RT (04) dan bagi-bagi obat. Makanya baru kemarin sempat cek kesehatan anak saya," ujar pedagang es itu.


Ketua RT 04 Herawati yang dikonfirmasi membenarkan masalah tersebut. Selain pengungsi di Jakarta Timur, sebagian pengungsi di Masjid Al Hidayah dan sekitar Pos Polisi Bukit Duri, kurang mendapatkan layanan kesehatan.


"Posisi mereka di tengah-tengah kepungan banjir. Makanya dokter dari puskesmas baru kemari waktu airnya sudah surut," jelas Herawati.


Ia menjelaskan, situasi tersebut berbeda dengan sebagian warga RT 04 lainnya yang mengungsi ke Gereja Koinonia, Jatinegara. Di lokasi tersebut, layanan kesehatan dan makanan mendapat perhatian memadai.


"Kami ngungsi di posko Gereja Koinonia. Di situ banyak dokternya, makanannya juga cukup," kata Khadijah.


Meski demikian, selain mereka yang mengungsi ke masjid, Khadijah dan beberapa warga lain mengaku masih mengalami gangguan kesehatan pascabanjir. Yuyun mengalami gatal-gatal di kakinya. Sedangkan, Khadijah menyatakan ibunya masih mengalami demam. Sakit juga dialami Putu Mahfud yang mengalami batuk-batuk.


"Tapi terpaksa harus tetap bekerja karena rumah saya hampir roboh," kata Mahfud sambil memperbaiki tiang rumahnya.


Sementara itu, Kepala Puskesmas Bukit Duri dr Anggryawati Ritha yang ditemui belum berkenan memberikan konfirmasi. Ia beralasan sudah memberikan keterangan kepada wartawan pada Selasa (22/1/2013) kemarin.


"Kemarin kan sudah di kantor kelurahan. Saya baru bangun tidur, kecapaian," ujar Ritha.


Hingga sore tadi, penanganan kesehatan bagi korban banjir masih dilakukan sejumlah relawan. Sore tadi sejumlah relawan dari Yayasan Shakinah terlihat membagikan obat-obatan dan sembako kepada warga RT 04 dan 05 RW 12 Bukit Duri di Posko Banjir PCA Bukit Duri Majelis Kesejahteraan Sosial di Jalan Bukit Duri Utara Raya.












19.58 | 0 komentar | Read More

Jokowi Siapkan Dana Rp 1 Triliun Normalisasi Waduk Pluit





Jokowi Siapkan Dana Rp 1 Triliun Normalisasi Waduk Pluit





Penulis : Kurnia Sari Aziza | Rabu, 23 Januari 2013 | 19:31 WIB













JAKARTA, KOMPAS.com -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1 triliun untuk menormalisasi Waduk Pluit. Normalisasi tersebut diperlukan, karena saat ini kedalaman Waduk Pluit hanya 2-3 meter saja.


Padahal, menurut Jokowi, idealnya kedalaman waduk mencapai 10 meter. Anggaran normalisasi Waduk Pluit pun telah diajukan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI Jakarta 2013.


"Kalau waduknya bisa mencapai 10 meter, air bisa langsung dibuang. Kapasitasnya gede banget karena sampai 80 hektar dan memang dirancang mengambil air semuanya meluncur ke waduk itu," ujar Jokowi di Balai Kota Jakarta, Rabu (23/1/2013).


Anggaran normalisasi Waduk Pluit sebesar Rp 1 triliun itu terdiri dari pengadaan sheet pile sebesar Rp 190 miliar, serta untuk pengerukan waduk dianggarkan sebesar Rp 800 miliar.


"Jadi semuanya hampir Rp 1 triliun dan akan dimulai tahun ini," kata Jokowi.


Untuk mengantisipasi banjir, tidak hanya Waduk Pluit yang akan dinormalisasi. Tahun ini, Jokowi juga akan memperlebar Waduk Riario yang luasnya sekitar 2 hektar menjadi 6 hektar.


"Waduk di BMW juga diperbesar dan diperdalam. Waduk Pondok Rangon juga akan diperbesar. Nanti di Daan Mogot juga akan ada waduk 18 hektar," ujar Jokowi.


Seperti diketahui, beberapa hari lalu Waduk Pluit meluap karena tidak mampu lagi menampung banyaknya debit air yang masuk. Hasilnya, luapan waduk itu merendam pemukiman di wilayah Pluit, Penjaringan hingga ketinggian dua meter.


Banjir juga sulit surut karena empat dari tujuh pompa yang ada mati akibat terendam banjir. Hal itu juga diperparah dengan pasangnya air laut di kawasan pesisir utara Jakarta.


















19.47 | 0 komentar | Read More

10 Film Berpenghasilan Terbesar 2012


Karakter dalam Komik Marvel.

Karakter dalam Komik Marvel. (sumber: iofferphoto)




Marvel's The Avengers berhasil menduduki posisi pertama dengan meraup pendapatan total $1,5 miliar.

Film adaptasi komik dan buku ternyata berhasil mendominasi daftar lima film berpenghasilan terbesar di seluruh dunia sepanjang 2012 (per 31 Desember 2012).

Tampaknya para pembuat film Hollywood sepanjang tahun lalu tidak mau ambil pusing dengan membuat naskah yang asli dan lebih memilih memanfaatkan basis penggemar (fanbase) yang sudah ada.

Di posisi pertama, film adaptasi komik Marvel's The Avengers berhasil menduduki posisi pertama dengan meraup pendapatan total $1,5 miliar. Film yang dibuat dengan anggaran $220 juta ini menceritakan para superhero bersatu melawan alien dan ego mereka sendiri. 

Di posisi kedua, sekali lagi film adaptasi komik, namun kali ini dari penerbit komik saingan Marvel, yaitu DC Comics. Batman: The Dark Knight Rises meraup pendapatan $1,1 miliar di seluruh dunia. Film ini diperkirakan menghabiskan anggaran $250 juta untuk pembuatannya. Film ini menceritakan Bruce Wayne alias Batman melawan Bane yang ingin menguasai kota Gotham.

Di posisi ketiga, adalah adalah James Bond: Skyfall yang merupakan tokoh dari buku karangan Ian Fleming. Dengan biaya produksi $200 juta, film ini meraup penghasilan $1 miliar di seluruh dunia.

Di posisi keempat, film The Hobbit, prekuel dari trilogi Lord of The Rings. Film yang baru saja dirilis pada pertengahan Desember ini berhasil meraup $920 juta. Tidak diketahui pasti berapa anggaran untuk membuat film ini, namun diperkirakan menelan sekitar $200 juta hingga $315 juta.

Kelima, adalah The Twilight Saga: The Breaking Dawn part 2. Film yang menceritakan kisah cinta antara vampir dan manusia ini menghasilkan $826,5 juta. Biaya produksi untuk membuat vampir berkilau di film ini adalah $120 juta.

Di urutan keenam, ditempati oleh The Amazing Spider-Man ($752 juta), ketujuh ditempati oleh film animasi Madagascar 3: Europe's Most Wanted ($742 juta), disusul oleh The Hunger Games di urutan kedelapan ($686,5 juta), Brave di urutan kesembilan ($535,4 juta), dan Ted di kesepuluh ($508,2 juta).

19.38 | 0 komentar | Read More

Penyidikan Emir Terhambat Hubungan dengan Amerika


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengungkapkan, ada kendala yang dialami KPK sehingga belum memeriksa anggota Dewan Perwakilan Rakyat Emir Moeis sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tarahan. Penyidikan kasus tersebut, membutuhkan kerjasama dengan negara lain, yakni Amerika Serikat.

"Ada kendala sedikit, hubungan antar kedua negara ya. Kasus ini kan melibatkan negara lain juga," kata Abraham di Jakarta, Rabu (23/1/2013).

KPK menetapkan Emir sebagai tersangka sejak 20 Juli 2012, namun yang bersangkutan belum juga ditahan apalagi diperiksa. Lebih jauh Abraham mengatakan, ada hambatan diplomatis dan jarak yang dihadapi KPK dalam melengkapi berkas pemeriksaan Emir. Misalnya, saat KPK membutuhkan keterangan orang-orang yang berada di Amerika.

"Itu kan harus kita dapatkan dari sana, kita butuh mengirimkan penyidik ke sana, butuh waktu, butuh komunikasi dulu dengan pihak di sana untuk bisa menyiapkan waktu yang pas untuk pemeriksaan," ungkapnya.

Abraham menambahkan, pemeriksaan pihak-pihak tersebut, sebenarnya hanya tinggal menunggu kesiapan mereka di sana. "Kita sudah diberikan akses yang luas, tinggal menunggu kesiapan mereka di sana," katanya.

Setelah itu, barulah KPK dapat memeriksa Emir sebagai tersangka. Pemberitaan sebelumnya menyebutkan, KPK sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi Emir di luar negeri. Juru Bicara KPK Johan Budi enggan mengungkapkan identitas warga negara Indonesia yang diperiksa di luar negeri tersebut. Demikian juga dengan Abraham.

Dalam kasus ini, Emir diduga menerima suap senilai 300.000 dollar AS dari PT Alstom Indonesia. Proyek PLTU Tarahan itu pun dimenangkan perusahaan asing tersebut. Berdasarkan informasi yang diperoleh Kompas, KPK mendapatkan bukti-bukti adanya aliran dana dari PT Alstom ke Emir. Bukti-bukti ini antara lain diperoleh berkat kerja sama KPK dengan Biro Investigasi Federal AS (Federal Bureau of Investigation/FBI). Kerja sama antara KPK dan FBI ini dilakukan karena dugaan tindak pidana korupsi yang terjadi melibatkan warga negara AS dan korporasi asing (PT Alstom).

Warga negara AS yang diduga bagian dari PT Alstom dan berperan sebagai pemberi suap telah diamankan FBI. Kerja sama antara FBI dan KPK ini juga melacak uang suap yang diberikan oleh warga negara AS ke Emir. Mengenai keterlibatan FBI dalam penanganan kasus ini, Abraham enggan mengungkapkannya secara gamblang. Dia hanya mengakui ada pihak-pihak di Amerika yang membantu KPK.






Editor :


Inggried Dwi Wedhaswary









19.31 | 0 komentar | Read More

Pengganti BP Migas Idealnya Badan Usaha


JAKARTA, KOMPAS.com -- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie menyatakan, model kelembagaan pengganti fungsi Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) idealnya dalam bentuk badan usaha. Hal ini bertujuan agar Pemerintah Indonesia tidak menghadapi sengketa korporasi dengan kontraktor kontrak kerja sama yang bisa diajukan ke pengadilan arbitrase.


Hal ini disampaikan Jimly usai menghadiri rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI tentang revisi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi, Rabu (23/1/2013) di Gedung MPR/DPR, Jakarta.


Saat ini fungsi BP Migas digantikan dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas.


Menurut Jimly, model kelembagaan pengganti fungsi BP Migas yang dibubarkan Mahkamah Konstitusi idealnya berbentuk badan usaha. "Terserah bentuknya apa, apakah badan usaha baru atau badan usaha lama yang direvitalisasi, atau ada badan usaha tersendiri khusus urusan perizinan sehingga kuasanya seperti Pertamina tetapi tidak operasional," katanya.


"Jadi bisa dengan membentuk badan usaha tersendiri yang khusus mengurus perizinan, jadi kuasanya seperti Pertamina, tetapi tidak operasional, semacam struktur antara. Sekarang kan model kelembagaan itu banyak sekali, ada badan-badan usaha yang sifatnya manajemen aset kemudian berfungsi sebagai konsultan, tapi tidak menduplikasi Pertamina, cukup menjadi instrumen pemerintah yang berhadapan dengan korporasi," tuturnya.


Sebelumnya, MK membubarkan BP Migas yang selama 10 tahun terakhir ini menjalankan fungsi pengendalian pelaksanaan kegiatan usaha hulu migas. Pemerintah kemudian membentuk Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, yang menggantikan fungsi BP Migas.


Posisi Kepala SK Migas dirangkap Menteri ESDM. Untuk memberi kepastian hukum bagi investor, SK Migas kemudian diganti menjadi Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas, dan dipimpin Rudi Rubiandini. Menteri ESDM Jero Wacik menjabat sebagai ketua Komisi Pengawasan SKK Migas.












19.29 | 0 komentar | Read More

Panitia Dituduh Untungkan Federer




Panitia Dituduh Untungkan Federer





Rabu, 23 Januari 2013 | 18:30 WIB












MELBOURNE, Kompas.com - Panitia pertandingan Australia Terbuka membantah tuduhan menguntungkan Roger Federer dengan selalu membiarkannya bermain di lapangan utama pada petang hari.

Direktur turnamen, Craig Tiley membantah laporan media Inggris yang menyebut kubu Andy Murray kecewa karena harus selalu bermain pada saat siang hari yang panas dengan lapangan yang berbeda-beda.

Federer bermain pada empat dari lima pertandingannya di Rod Laver Arena pada masa prime time untuk siaran langsung televisi pertandingan semifinal dan final juga akan dilangsungkan pada petang hari.

Petenis asal Swiss ini juga mendapat kesempatan berlatih di Rod Laver Arena sebelum bertanding. Harian Melbourne, Herald Sun menyebut  panitia menyediakan "Fed-carpet" yang merupakan plesetan "Red-Carpet" buat petenis Swiss tersebut.

Namun Tiley membantah hal ini dilakukan karena Federer sangat populer di kalangan penonton Australia. "Saya kira para pemain mengerti ini bukan masalah yang mudah. Kami sudah melakukan semuanya dengan adil."

Murray sendiri mengaku tidak mempersoalkan "keistimewaan" yang diterima Federer. Ia setuju apabila pertandingan perempatfinal antara Federer dan Jo-Wilfried Tsonga dilangsungkan pada Rabu petang.

"Jika saya direktur turnamen yang mengatur jadwal, saya juga akan menempatkan pertandingan ini menjadi yang utama pada petang hari. Ini memang pertandingan terbaik hari ini," kata Murray usai menyingkirkan petenis Perancis, Jeremy Chardy dan lolos ke semifinal.

Federer diperkirakan akan bertemu Murray di babak semifinal.







Editor :


A. Tjahjo Sasongko
















19.11 | 0 komentar | Read More

Penanganan Darurat, Jalan Berlubang Ditutup Batu dan Semen

Written By Kompdub on Selasa, 22 Januari 2013 | 19.58


JAKARTA, KOMPAS.com — Demi mengurangi lubang-lubang di jalan besar, Pemerintah Kota Jakarta Barat menambal lubang-lubang tersebut dengan menggunakan batu-batu pecah dan semen. Penambalan ini sebagai penanganan darurat untuk mengurangi lubang dan mencegah kecelakaan di jalan.


"Sekarang sedang ditambal dengan menggunakan batu di Jalan Panjang dan Daan Mogot. Penanganan daruratnya dengan memakai batu-batu pecah dan semen," kata Kasie Oprasional Perencanaan Jalan Wali kota Jakarta Barat Agustio saat dihubungi wartawan pada Selasa (22/1/2013).


Ia melanjutkan, Suku Dinas Perencanaan Jalan Jakarta Barat hanya membantu Dinas PU Provinsi dan Kementerian PU di titik-titik jalan belubang di wilayah lokal, seperti Rawa Buaya, Jalan Bojong, Kembangan Utara, dan Kembangan Selatan. Sementara jalan-jalan nasional ditangani oleh Kementerian Pekerjaan Umum.


Menurut Agustio, untuk titik-titik jalan yang berlubang, pihaknya belum mengetahui jumlahnya secara pasti. Saat ini, perwakilan Sudin PU Jalan sedang melakukan pemantauan lokasi yang mengalami kerusakan.


"Saya belum tahu ada berapa titik karena perwakilan kami dari delapan kecamatan sedang jalan memantau," kata Agustio.


Ia mengungkapkan, jumlah personel yang dikirimkan untuk memantau jalan-jalan rusak terdiri dari 45 orang yang dibagi dalam enam kelompok. Satu kelompok terdiri dari enam orang untuk menyebar ke beberapa titik jalan.


"Untuk penanganan permanen diserahkan kembali ke pihak yang bertanggung jawab, seperti Dinas PU dan Kementerian PU," kata Agustio.


Diberitakan sebelumnya, jalan-jalan di wilayah Jakarta banyak yang rusak dan berlubang. Jalan berlubang tersebut, di antaranya, berada di Jalan S Parman, Jalan Panjang, Rawa Buaya, Cengkareng, dan Kamal.












19.58 | 0 komentar | Read More

Maling Perhiasan Lepas Tembakan





Maling Perhiasan Lepas Tembakan





Penulis : Ratih Prahesti Sudarsono | Selasa, 22 Januari 2013 | 19:19 WIB













JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga orang maling bersenjata api melepas tembakan dan kabur dengan membawa sejumlah perhiasan. Perhiasan dan mata uang dollar AS dengan nilai total sekitar Rp 300 juta itu diambil dari kamar rumah milik H Lukaman (50) di Jalan Pulo Dewa II, Perumahan Modernland, Kota Tangerang, Selasa (22/1/2013) siang.


Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, tiga pelaku tersebut datang ke rumah korban dengan menggunakan Toyota Yaris warna putih. Rumah korban sedang direnovasi dan hanya ada tukang bangunan yang sedang bekerja.


"Ketiga pelaku mengaku disuruh yang punya rumah untuk mengukur kamar mandi. Tukang pun mempersilakan. Setelah selesai, ketiganya pamit. Tapi, seorang tukang melihat pintu kamar yang semula tertutup, ternyata terbuka. Dia curiga lalu berteriak maling ke arah para pelaku yang sudah masuk mobilnya," ungkapnya.


Pelaku kabur. Di buka jalan yang diportal, seorang pelaku turun dan menembak dua kali ke udara. Sehingga sekuriti ketakutan. "Pelaku lalu membuka portal jalan, dan mereka pun kabur," tambah Rikwanto.


Para rampok bersenjata api itu berhasil merusak brankas korban yang disimpan di lemari kamar. Barang yang diambil dari brankas tersebut sejumlah perhisan emas dan uang tunai dollar AS. Total kerugian korban diperkirakan sekitar Rp 300 juta lebih. Ditemukan juga dua selongsong peluru di lokasi pelaku menembak.


















19.47 | 0 komentar | Read More

Penculik Nana Kirimkan Foto Dalam Kondisi Terikat


Siti Nurjanah (Anak Nassar - Muzdhalifah) yang mengalami penculikan.

Siti Nurjanah (Anak Nassar - Muzdhalifah) yang mengalami penculikan. (sumber: BeritaSatu.com/Chairul Fikrie)




Mulut Nana dilakban dan tangannya dalam kondisi terikat.

Tangerang

- Kasus penculikan yang menimpa Siti Nurjanah atau yang akrab dipanggil Nana buah hati pasangan artis dan pedangdut Nassar KDI dan Muzdhalifah memasuki babak baru.

Pasalnya Selasa (22/01) sekitar pukul 11.30 WIB rumah pasangan Nassar di kawasan Tangerang dihebohkan dengan adanya kiriman paket berisikan photo Nana yang sedang dilakban dan terikat tangannya.

Kontan saja seisi rumah langsung berteriak histeris atas kiriman paket tersebut. Dalam paket tersebut juga berisikan tulisan sang anak, Siti Nurjanah dan foto-foto terbaru dari tempat penculikan.

Dalam tulisan di foto tersebut diantaranya berbunyi,  "Ini Nana, orang di rumah harus mengikuti perintah om. Nana takut kalau nanti dijual."

Tampak pula foto-foto Nana yang mulutnya sedang di tutup lakban dengan tangan terikat. Pantauan Beritasatu.com setelah menerima paket itu, Nia sang kakak langsung histeris.

Kendati begitu Nassar dan Muzdhalifah tidak terlihat di berada di rumah tersebut.

Tak lama berselang datang tim dari pihak kepolisian untuk meneliti paket tersebut. Nana sendiri hingga saat ini masih hilang sejak diculik pada Kamis (17/01) pagi hari didepan sekolahnya, SDN 6 Kota Tangerang.

Hingga saat ini Nassar dan istrinya Muzdhalifah setiap hari menggelar pengajian di rumahnya.

"Saya akan mengadakan pengajian ini sampai Nana ditemukan," ungkap Nassar beberapa hari lalu.

19.38 | 0 komentar | Read More

Anas: Ibu Kota Lebih Baik di Banten





Anas: Ibu Kota Lebih Baik di Banten





Penulis : Aditya Revianur | Selasa, 22 Januari 2013 | 18:54 WIB













JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum angkat bicara mengenai wacana pemindahan Ibu Kota Jakarta. Menurut pusat pemerintahan lebih baik di luar Jakarta. Pasalnya, Jakarta kerap dihantui banjir.


"Saya setuju kalau pusat pemerintahan (Ibu Kota) bukan di Jakarta. Tapi di Banten dan sekitar Jakarta," kata Anas di Kampung Japat, Ancol, Jakarta Utara, Selasa (21/1/2013).


Anas mengatakan, Jakarta lebih baik hanya menjadi pusat bisnis dan perdagangan. Menurutnya, kondisi Jakarta cocok untuk hal tersebut. Sebab, secara geografis Jakarta sangat strategis menjadi pusat perniagaan.


"Jakarta lebih cocok buat itu, namun pemindahan Ibu Kota menurut saya bukan solusi alternatif banjir," ujarnya.


Menurut Anas, solusi banjir adalah membangun infrastruktur pencegahnya dengan komprehensif. Pembangunan infrastruktur pencegah banjir, lanjutnya, harus melibatkan koordinasi Pemerintah Pusat dan Daerah.


"Tidak bisa ada solusi yang tiba-tiba saja jatuh dari langit untuk atasi banjir di Jakarta. Termasuk ide pemindahan Ibukota," tutupnya.


Seperti diberitakan, wacana pemindahan Ibu Kota kembali menguat setelah Jakarta kembali dilanda banjir besar pada Januari 2013 ini. Bencana banjir tersebut sempat menggenangi kawasan Istana Negara dan memutus lalu lintas di Jalan Sudirman-Thamrin. Selain merendam Istana, banjir juga melanda beberapa kawasan Jakarta Utara, Pusat, Selatan, Barat, dan Timur.


















19.31 | 0 komentar | Read More

Potensi Klaim Banjir Bisa Mencapai Rp 3 Triliun





Potensi Klaim Banjir Bisa Mencapai Rp 3 Triliun





Penulis : Didik Purwanto | Selasa, 22 Januari 2013 | 18:48 WIB













JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memperkirakan potensi klaim asuransi banjir pada tahun ini bisa mencapai Rp 3 triliun. Ketua AAUI Kornelius Simanjuntak menjelaskan, potensi klaim asuransi banjir pada kendaraan bermotor maupun banjir di tahun ini akan lebih besar dibanding klaim di tahun 2002 dan 2007.

"Klaim pasti belum bisa dipastikan. Tapi melihat kondisi yang ada, kami perkirakan bisa mencapai Rp 3 triliun," kata Kornelius, saat konferensi pers di Permata Kuningan Building, Jakarta, Selasa (22/1/2013).

Menurut Kornelius, angka tersebut meningkat hampir 50 persen jika dibandingkan klaim tahun 2007 sebesar Rp 2,1 triliun. Untuk klaim kendaraan bermotor sendiri diperkirakan mencapai Rp 50 miliar (sudah termasuk dalam Rp 3 triliun tersebut). Proyeksi klaim tersebut sebenarnya bisa lebih tinggi lagi. Sebab, banjir masih menggenangi beberapa lokasi di Jakarta. Apalagi, lokasi yang terkena dampak banjir ini juga semakin luas dan nilai obyek yang ditanggung juga semakin meningkat. Namun, Kornelius mengaku, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan klaim dari masing-masing perusahaan asuransi umum tersebut.

"Kami mengimbau kepada seluruh perusahaan asuransi untuk memberikan toleransi batas waktu pelaporan klaim akibat banjir tersebut," tambahnya.

Sesuai dengan persyaratan tenggat waktu pelaporan yang diatur dalam polis, AAUI memang mensyaratkan klaim hanya ditanggung maksimal 5-7 hari setelah kerugian terjadi.






Editor :


Inggried Dwi Wedhaswary
















19.29 | 0 komentar | Read More

Greipel Unggul di Etape 1



Tour Down Under 2013


Greipel Unggul di Etape 1





Penulis : Helena Fransisca Nababan | Selasa, 22 Januari 2013 | 19:05 WIB











ADELAIDE, KOMPAS.com- Andre Greipel kembali mendominasi Tour Down Under, balapan sepeda pembuka kalender kelas dunia (World Tour) Persatuan Balap Sepeda Internasional (UCI) 2013. Etape satu, Selasa (22/1/2013), yang melombakan rute sejauh 135 kilometer dari Prospect menuju Adelaide Hills menjadi panggung bagi pebalap asal Jerman itu.


"Aku percaya pada rekan-rekan setim yang membantuku meluncur. Memang berat bagi mereka, namun mereka mampu membuka jalan buatku," ujar Greipel.


Dalam situs resmi Tour Down Under 2013 disebutkan, Greipel meluncur meninggalkan pebalap Perancis Arnaud Demare dan pebalap tuan rumah Mark Renshaw yang bersaing ketat di kilometer terakhir. Greipel melaju di 300 meter menjelang garis akhir dan menuntaskan etape satu dalam waktu tiga jam, 35 menit, dan 24 detik.


Sebelumnya, di etape prolog, Minggu (20/1), bersama kemenangannya ini, total Greipel sudah mencatatkan 12 kali kemenangan etape selama turun di Tour Down Under.


Etape pertama ini diawali dengan perjuangan Jordan Kerby dari tim UniSA. Ia melepaskan diri. Sempat tertangkap, namun akhirnya ia kembali bisa melepaskan diri dan memimpin balapan hingga menciptakan selisih waktu tujuh menit. Namun, ia kemudian tertangkap kembali oleh rombongan besar dan mereka bersama-sama hingga 15 kilometer menjelang finis. Saat itulah para sprinter mulai menjajah.


Etape kedua, Rabu besok akan melombakan rute sejauh 116,5 kilometer dari Mt Barker menuju Rostrevor. Di lintasan kedua ini ada pendakian baru yang dilombakan, yaitu Corkscrew.






Editor :


Marcus Suprihadi
















19.11 | 0 komentar | Read More

Omzet Pegadaian Turun Drastis

Written By Kompdub on Senin, 21 Januari 2013 | 19.58





Omzet Pegadaian Turun Drastis





Penulis : Emanuel Edi S | Senin, 21 Januari 2013 | 19:49 WIB













JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai transaksi di beberapa pegadaian mengalami penurunan drastis hingga 73 persen akibat berkurangnya jumlah nasabah yang datang. Nasabah kesulitan untuk mengakses pegadaian  akibat banjir yang terjadi di Jakarta sejak Kamis (17/1/2013).            


Pimpinan Pegadaian Cabang Muara Karang, Jakarta Utara, Sabaranto mengatakan, selama terjadi banjir di Jakarta, transaksi menurun hingga 73,33 persen dari Rp 300 juta per hari menjadi Rp 80 juta per hari. "Nasabah menjadi sulit mengakses pegadaian karena banjir", ujar Subaranto.            


Sabaranto menjelaskan lebih lanjut, biasanya nasabah yang datang per hari mencapai 100 orang. Sekarang nasabah yang datang tinggal 20 orang per hari. Beberapa kantor unit pegadaian  pun terendam banjir seperti di Muara Baru dan  Laguna, akibatnya kantor pegadaian di dua tempat tersebut tutup untuk sementara waktu.            


Agar komunikasi dengan nasabah tidak terganggu, pihak pegadaian memasang spanduk di depan kantor. "Dengan spanduk tersebut, nasabah tetap akan mengetahui kapan jatuh tempo barang yang digadaikannya", ujar Sabaranto.


Menurut Sabaranto, sampai sejauh ini belum ada barang nasabah yang dilelang karena terlambat jatuh tempo. Selain melalui spanduk, pihak pegadaian juga melakukan komunikasi dengan nasabah melalui telepon.


















19.58 | 0 komentar | Read More

Tanggul Diperbaiki, Jalan Latuharhary Macet Total





Tanggul Diperbaiki, Jalan Latuharhary Macet Total





Penulis : Zico Nurrashid Priharseno | Senin, 21 Januari 2013 | 19:33 WIB













JAKARTA, KOMPAS.com - Akibat adanya aktivitas perbaikan tanggul yang rusak, Jalan Latuharhary macet, Senin malam ini. Hal ini diperparah dengan ditutupnya jalan Kendal, tepat di depan Stasiun Sudirman ke arah Jalan Latuharhary sejak Senin (21/1/2013) pagi tadi.

Para pekerja terlihat sibuk memperbaiki jebolnya tanggul di perlintasan sungai Banjir Kanal Barat tersebut. Puluhan alat berat pengangkut pasir dan batu-batu besar terparkir di pinggir jalan.

Karena alat berat itu terparkir di sebagian ruas jalan, kemacetan tak dapat dihindari lagi. Kemacetan diperparah karena banyaknya motor dan mobil yang memperlambat laju kendaraan untuk sekadar melihat rusaknya tanggul.

Petugas pemadam kebakaran dan perkebunan terlihat menghilangkan lumpur dan debu yang bertebaran di jalan karena sangat membahayakan pengendara.

Jalan Kendal mengarah Latuharhary sebelumnya sempat ditutup pada pukul 06.00 WIB, dan dibuka kembali sekitar pukul 17.00 WIB. Penutupan jalan ini karena sedang dibersihkannya jalan di area tanggul yang jebol karena dipenuhi lumpur dan debu.


Tanggul Banjir Kanal Barat (BKB) di Jalan Latuharhary jebol pada Kamis (17/1/2013) karena derasnya hujan yang mengguyur Jakarta. Akibatnya, sungai BKB tidak mamu menampung banyaknya air dan meluber hingga ke jalan protokol.






Editor :


Ana Shofiana Syatiri















19.47 | 0 komentar | Read More

Kevin Aprilio Lirik Bisnis Online dan Properti


Kevin Aprilio bersama para personel Princess

Kevin Aprilio bersama para personel Princess (sumber: Yanuar Rahman/Beritasatu.com)




Setelah berhasil menjalani bisnis manajemen artis dan label rekaman, kini Kevin Aprilio ingin menggeluti bisnis online dan properti.

Mengikuti jejak sang ibu, Kevin Aprilio juga tengah serius menggeluti bidang bisnis disamping kariernya di dunia musik.

Setelah berhasil mengembangkan kemampuannya menjalankan manajemen artis dan label rekaman Aprilio Kingdom, Kevin kini tengah melirik bisnis online.

"Aku lagi belajar, mau jalanin bisnis online game dan properti. Semuanya fokus," ucapnya saat ditemui bersama ayah dan ibunya di kawasan Gandaria hari ini.

Berbeda dengan sang ibu yang memilih bisnis kuliner dan salon kecantikan yang membutuhkan kesabaran untuk meraih keuntungan di masa mendatang.

"Aku tipe pebisnis yang pengin cepet dapetnya (keuntungan). High risk tapi high gain," sambungnya.

Pemuda kelahiran Jakarta tanggal 7 April 22 tahun silam itu merasa beruntung memiliki orang tua yang mampu mengakomodir dan mendukung keinginannya tersebut.

"Saya cocoknya sama Kevin kalau ngomongin bisnis. Kalau sama anak kedua lebih cocok ngomongin lagu-lagu yang cocok saya bawakan di masa kini," papar Memes.

19.38 | 0 komentar | Read More

Rofiq: Tak Ada Kesepakatan Surya Paloh Jadi Ketum


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Ahmad Rofiq mengaku sejak awal tidak ada kesepakatan bahwa Surya Paloh akan memimpin Partai Nasdem dengan menjadi ketua umum.


"Tidak pernah ada kesepakatan bahwa dia akan ambil alih ketua umum di kemudian hari," ujar Rofiq, Senin (21/1/2013), dalam jumpa pers di Museum Adam Malik, Jalan Diponegoro 29, Jakarta.


Saat ini, Surya Paloh merupakan Ketua Majelis Tinggi Partai Nasdem dan rencananya akan dipilih sebagai ketua umum Partai Nasdem menggantikan kepengurusan yang ada kini.


Sejak awal, kata Rofiq, peran Surya Paloh hanya memberikan dorongan kepada kader muda untuk membawa perubahan. Ia pun tidak menyembunyikan realita politik bahwa Surya Paloh tetap masih menjadi bagian di dalam Partai Nasdem.


Keinginan Surya Paloh untuk maju inilah yang kemudian ditentang Ketua Dewan Pakar Nasdem Hary Tanoesoedibjo. Hary ingin agar pemimpin Partai Nasdem berasal dari kalangan muda. Akhirnya, Hary pun menyatakan mundur. Hal ini diikuti tiga pengurus Nasdem lainnya, yakni Ahmad Rofiq, Saiful Haq, dan Endang Tirtana.


Menurut Rofiq, sejak Surya Paloh menyatakan ingin menjadi ketum, Partai Nasdem seolah tidak lagi berjalan sesuai prosedur. Wacana pengangkatan Surya Paloh pun dianggap melanggar AD/ART yang ada.


"Kami tidak ada satu pun yang akan menghalangi niat Pak Surya Paloh untuk maju sebagai ketua umum. Asalkan, caranya sesuai prosedur, caranya benar. Saya melihat aturan main dalam berorganisasi sudah tidak lagi dilakukan. Apa yang tertulis dalam AD/ART tidak pernah diikuti, justru ditabrak," imbuhnya.


Seharusnya, ketum dipilih melalui kongres. Wacana kongres Nasdem yang dilakukan saat ini, menurut Rofiq, dilakukan setelah adanya desakan dari internal partai. "Bahwa hari ini dikatakan akan ada rapat, ya itu baru dilakukan setelah terdesak. Selama ini tidak pernah dilakukan rapim atau rapat-rapat lainnya. Kami mengambil sikap protes dengan mengundurkan diri," tukas Rofiq.


Baca juga:
Hary Tanoe Mundur, Iklan Nasdem di MNC Group Dihentikan
Hary Tanoe: Saya Mundur dari Partai Nasdem
Hary Tanoe Mundur karena Surya Paloh Ingin Jadi Ketua Umum

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Partai Nasdem Pecah
Geliat Politik Jelang 2014













19.31 | 0 komentar | Read More

Menkeu: Produksi Minyak Turun, Gas Digenjot


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Agus Martowardojo menginginkan agar ada kompensasi saat produksi (lifting) minyak dan gas bumi Indonesia turun di tahun ini dengan cara menaikkan lifting gas.


"Target lifting yang lebih rendah dari sebelumnya harus dicari solusinya bisa melalui peningkatan gas. Ini yang utama," kata Agus saat ditemui di Kantor Pelindo II Jakarta Utara, Senin (21/1/2013).


Menurut Agus, wewenang untuk produksi migas ini berada di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Namun pihaknya akan mendukung setiap upaya untuk meningkatkan lifting migas di Tanah Air. Hal ini memang untuk memenuhi pasokan migas di dalam negeri.


Berdasarkan catatan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (SKK Migas), total lifting migas Indonesia hingga akhir tahun lalu mencapai 840 ribu barel per hari. Tahun ini, pihaknya menargetkan lifting minyak hanya akan mencapai 830 ribu barel per hari.


Atau dalam rentang optimisme SKK Migas, lifting migas di tahun ini hanya sekitar 850-900 ribu barel per hari. Tahun 2015 mendatang, lifting minyak diperkirakan baru bisa mencapai 1 juta barel per hari.


Salah satu upayanya adalah bertumpu pada blok Cepu dengan target lifting mencapai 165 ribu barel per hari. Namun bila upaya meningkatkan lifting gas belum mampu dilakukan, maka pihaknya akan menghemat konsumsi volume minyak. Di sisi lain, pemerintah juga akan memangkas belanja negara.


"Belanja pemerintah harus dipotong agar tidak terjadi kelebihan pengeluaran negara," tambahnya.


Terkait penurunan lifting minyak di tahun ini apakah akan berimbas ke 2014, Agus belum dapat memberi kepastian.


"Dari sekarang sudah bisa diperbaiki kontrak-kontrak migas bersama mitra, jadi kita bisa mendapatkan harapan dari teknologi yang akan digunakan untuk memproduksi migas," ungkapnya.


Seperti diberitakan, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Migas (SSK Migas) Rudi Rubiandini menjelaskan tahun ini merupakan tahun dengan produksi minyak dan gas bumi dengan jumlah yang rendah. Pihaknya akan berupaya meningkatkan lifting minyak dari beberapa blok migas.


"Tahun ini merupakan titik nadir lifting migas, tapi kita tetap akan berusaha maksimal. Dari statistik yang kita punya, tahun ini lifting minyak kita rendah," kata Rudi seusai pelantikan dirinya di Kementerian ESDM Jakarta, Rabu (16/1/2013) lalu.


Rudi mengaku untuk melakukan lifting minyak ini bukanlah perkara yang gampang. Perlu investasi besar untuk melakukan pengeboran. Belum lagi  bila ternyata sumur yang dibor kosong. Ongkos produksinya justru akan lebih besar lagi.


Untuk mencapai target tersebut, SKK Migas akan berupaya maksimal melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan lifting minyak.


"Salah satu upayanya adalah bertumpu pada blok Cepu dengan target lifting mencapai 165 ribu barel per hari. Kita juga akan cari blok lain untuk bisa mencapai target tersebut," tambahnya.


Sehingga, pihak SKK Migas mendorong ke operator migas untuk mencari sumur-sumur minyak baru di Indonesia Timur. Selama ini, operator migas hanya mencari sumur migas di Indonesia bagian barat.


"Cadangan migas baru kita kebanyakan dieksplorasi dari barat. Itu mencapai 95 persen. Sementara Indonesia Timur belum dieksplorasi lebih jauh, hanya 5 persen saja," tambahnya.












19.29 | 0 komentar | Read More

Serena Williams Terlalu Tangguh



Australia Terbuka 2013


Serena Williams Terlalu Tangguh





Penulis : Rakaryan Sukarjaputra | Senin, 21 Januari 2013 | 16:45 WIB













MELBOURNE, KOMPAS.com — Ratu tenis Amerika Serikat saat ini, Serena Williams, terlalu tangguh untuk petenis Rusia, Maria Kirilenko. Meski mencoba mengimbangi dengan pukulan-pukulan silang, Kirilenko tak berdaya menahan gempuran pukulan keras Serena.


Unggulan ketiga tunggal putri Australia Terbuka 2013 ini pun tanpa kesulitan menang 6-2, 6-0, Senin (21/1/2013). "Saya sendiri tidak menyangka akan menang semudah ini. Lebih dari 90 persen servis pertama saya masuk, wow itu sungguh luar biasa. Itu bukan seperti saya yang biasanya," ucap Serena yang juga tidak menduga bisa bermain sebaik itu.


Menghadapi pukulan-pukulan keras Serena, Kirilenko sejak set-set awal terlihat kurang percaya diri. Mimik muka dan gerak-gerik tubuhnya memperlihatkan dia sudah "takut" lebih dulu menghadapi ratu tenis AS itu. Petenis Rusia itu pun akhirnya menunjukkan tanda "menyerah" pada set kedua dengan tidak terlalu ngotot mengejar bola-bola pengembalian Serena.


Di perempat final, Serena akan menghadapi yuniornya yang juga dari AS, Sloane Stephens. "Saya bertanding melawan dia dua minggu lalu di Brisbane. Saya melihat dia memiliki bakat luar biasa sehingga saya hanya akan bermain lepas seperti biasanya," kata Serena.



















19.11 | 0 komentar | Read More

KOMPAS.com - Megapolitan

Written By Kompdub on Minggu, 20 Januari 2013 | 19.58

KOMPAS.com - MegapolitanKOMPAS.comPengelola UOB: Tak Ada Air Dibuang ke Kampung WargaTanggul Jebol, Pompa Mati, dan Air Pasang Picu Banjir di PluitMobil Jenazah Keluar Masuk Plaza UOBDahlan Perintahkan BUMN Atasi Banjir JakartaBesok, KRL Masih sampai Manggarai SajaPendopo Wali Kota Bekasi Tampung Korban BanjirTim UGM Punya Animal Rescue bagi Korban BanjirWarga Kampung Muka Terserang PenyakitAncol dan UGM Gelar Aaksi SosialSBY: Jangan Banyak-banyak, Ini Punya PengungsiJasad Pria Tanpa Busana Ditemukan Mengambang di CiliwungPascabanjir, Waspadai LeptospirosisSBY Disalami, Jokowi DiteriakiBendung Katulampa Bukan BendunganBayi dan Warga Sakit Dievakuasi dengan Tank Amfibi


Notice: Undefined index: HTTP_USER_AGENT in /www/cyb2-wskcwp-02/public_html/kompascom2011/index.php on line 13
http://www.kompas.com/ News and Service Sun , 20 Jan 2013 19:45:06 +0000 id 2013 Kompas Cyber Media hourly 1 http://www.kompas.com http://www.kompas.com/data/images/logo_kompas_putih.gif 144 20 KOMPAS.com, Lebih Lengkap, Lebih Luas http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19472361/Pengelola.UOB.Tak.Ada.Air.Dibuang.ke.Kampung.Warga Sun , 20 Jan 2013 19:47:23 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/20/1946096-pengeringan-basement-plaza-uob-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Kepala Pengelola Plaza UOB, Bangga Nirwanjaya mengatakan tidak ada air dari basement gedung UOB yang dibuang ke perkampungan warga. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19472361/Pengelola.UOB.Tak.Ada.Air.Dibuang.ke.Kampung.Warga">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19472361/Pengelola.UOB.Tak.Ada.Air.Dibuang.ke.Kampung.Warga http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19392935/Tanggul.Jebol..Pompa.Mati..dan.Air.Pasang.Picu.Banjir.di.Pluit Sun , 20 Jan 2013 19:39:29 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/20/0000084-banjir-halte-busway-pluit-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Jebolnya tanggul sungai di Jalan Latuharhary dan matinya pompa waduk serta kenaikan air laut menyebabkan tingginya banjir di Pluit, Jakarta Utara. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19392935/Tanggul.Jebol..Pompa.Mati..dan.Air.Pasang.Picu.Banjir.di.Pluit">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19392935/Tanggul.Jebol..Pompa.Mati..dan.Air.Pasang.Picu.Banjir.di.Pluit http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19352947/Mobil.Jenazah.Keluar.Masuk.Plaza.UOB Sun , 20 Jan 2013 19:35:29 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/19/1129278-c3512-mobil-jenazah-masuk-uob-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Mobil jenazah Pemrov DKI Jakarta terlihat hilir mudik di Plaza UOB, Jalan Thamrin, yang basement-nya masih tergenang air, Minggu petang. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19352947/Mobil.Jenazah.Keluar.Masuk.Plaza.UOB">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19352947/Mobil.Jenazah.Keluar.Masuk.Plaza.UOB http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19251244/Dahlan.Perintahkan.BUMN.Atasi.Banjir.Jakarta Sun , 20 Jan 2013 19:25:12 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/20/1000208-kapal-atau-perahu-di-banjir-pluit-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menginstruksikan kepada empat anak perusahaan BUMN untuk membantu mengatasi banjir di Jakarta. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19251244/Dahlan.Perintahkan.BUMN.Atasi.Banjir.Jakarta">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19251244/Dahlan.Perintahkan.BUMN.Atasi.Banjir.Jakarta http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19151734/Besok..KRL.Masih.sampai.Manggarai.Saja Sun , 20 Jan 2013 19:15:17 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/19/1200379-set-mengungsi-di-rel-kereta-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Layanan kereta rel listrik KRL mulai beroperasi normal pada Selasa 22/1/2013 pagi. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19151734/Besok..KRL.Masih.sampai.Manggarai.Saja">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19151734/Besok..KRL.Masih.sampai.Manggarai.Saja http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19070356/Pendopo.Wali.Kota.Bekasi.Tampung.Korban.Banjir Sun , 20 Jan 2013 19:07:03 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/18/2124466-banjir-di-bekasi-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, menjadikan pendopo rumah dinas wali kota sebagai posko darurat korban banjir, Minggu 20/1/2013. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19070356/Pendopo.Wali.Kota.Bekasi.Tampung.Korban.Banjir">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19070356/Pendopo.Wali.Kota.Bekasi.Tampung.Korban.Banjir http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19010026/Tim.UGM.Punya.Animal.Rescue.bagi.Korban.Banjir Sun , 20 Jan 2013 19:01:00 UTC+0700Selain tim kesehatan manusia, tim Deru UGM juga punya animal rescue yang berupaya mencari dan memeriksa kesehatan hewan piaraan korban banjir. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19010026/Tim.UGM.Punya.Animal.Rescue.bagi.Korban.Banjir">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19010026/Tim.UGM.Punya.Animal.Rescue.bagi.Korban.Banjir http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/18565839/Warga.Kampung.Muka.Terserang.Penyakit Sun , 20 Jan 2013 18:56:58 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/20/1847241-baniir-jakarta-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Posko kesehatan darurat di Kampung Muka, Kelurahan Ancol, Jakarta Utara, mencatat sudah 200 warga mengeluh sakit pascabanjir. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/18565839/Warga.Kampung.Muka.Terserang.Penyakit">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/18565839/Warga.Kampung.Muka.Terserang.Penyakit http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/18511764/Ancol.dan.UGM.Gelar.Aaksi.Sosial Sun , 20 Jan 2013 18:51:17 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/20/1847241-baniir-jakarta-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Ancol Taman Impian bersama UGM menggelar aksi sosial di RW 04 Kelurahan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, yang masih digenangi banjir 50-70 cm. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/18511764/Ancol.dan.UGM.Gelar.Aaksi.Sosial">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/18511764/Ancol.dan.UGM.Gelar.Aaksi.Sosial http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/1820400/SBY.Jangan.Banyak.banyak..Ini.Punya.Pengungsi Sun , 20 Jan 2013 18:20:40 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/20/1817242-presiden-kunjungi-daerah-banjir-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Saat merapat ke tenda relawan Pramuka, SBY langsung menerima makanan yang disodorkan oleh salah seorang relawan. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/1820400/SBY.Jangan.Banyak.banyak..Ini.Punya.Pengungsi">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/1820400/SBY.Jangan.Banyakbanyak..Ini.Punya.Pengungsi http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/18170918/Jasad.Pria.Tanpa.Busana.Ditemukan.Mengambang.di.Ciliwung Sun , 20 Jan 2013 18:17:09 UTC+0700Sesosok jenazah tanpa identitas dengan kondisi tidak mengenakan busana ditemukan mengambang di tepi Sungai Ciliwung, di bawah flyover Kalibata. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/18170918/Jasad.Pria.Tanpa.Busana.Ditemukan.Mengambang.di.Ciliwung">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/18170918/Jasad.Pria.Tanpa.Busana.Ditemukan.Mengambang.di.Ciliwung http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/18163854/Pascabanjir..Waspadai.Leptospirosis Sun , 20 Jan 2013 18:16:38 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/05/04/1625164t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Setelah banjir surut, masyarakat harus mewaspadai kemungkinan terkena penyakit leptospirosis atau biasa disebut demam kencing tikus. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/18163854/Pascabanjir..Waspadai.Leptospirosis">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/18163854/Pascabanjir..Waspadai.Leptospirosis http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/1808344/SBY.Disalami..Jokowi.Diteriaki Sun , 20 Jan 2013 18:08:34 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/20/1800412-presiden-kunjungi-daerah-banjir-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Warga di lokasi banjir menyambut antusias Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Gubernur DKI Joko Widodo. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/1808344/SBY.Disalami..Jokowi.Diteriaki">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/1808344/SBY.Disalami..Jokowi.Diteriaki http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/17484025/Bendung.Katulampa.Bukan.Bendungan Sun , 20 Jan 2013 17:48:40 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/16/1105356-gal--bendung-katulampa--t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Bendung Katulampa adalah bendung yang berfungsi untuk irigasi pertanian dan sebagai sistem peringatan. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/17484025/Bendung.Katulampa.Bukan.Bendungan">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/17484025/Bendung.Katulampa.Bukan.Bendungan http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/17383589/Bayi.dan.Warga.Sakit.Dievakuasi.dengan.Tank.Amfibi Sun , 20 Jan 2013 17:38:35 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/20/1736424-warga-sakit-dievakuasi-dengan-tank-amfibi-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Tank amfibi milik TNI Angkatan Laut melakukan penyelamatan terhadap dua orang yang menderita sakit di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/17383589/Bayi.dan.Warga.Sakit.Dievakuasi.dengan.Tank.Amfibi">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/17383589/Bayi.dan.Warga.Sakit.Dievakuasi.dengan.Tank.Amfibi


KOMPAS.com - MegapolitanKOMPAS.comPengelola UOB: Tak Ada Air Dibuang ke Kampung WargaTanggul Jebol, Pompa Mati, dan Air Pasang Picu Banjir di PluitMobil Jenazah Keluar Masuk Plaza UOBDahlan Perintahkan BUMN Atasi Banjir JakartaBesok, KRL Masih sampai Manggarai SajaPendopo Wali Kota Bekasi Tampung Korban BanjirTim UGM Punya Animal Rescue bagi Korban BanjirWarga Kampung Muka Terserang PenyakitAncol dan UGM Gelar Aaksi SosialSBY: Jangan Banyak-banyak, Ini Punya PengungsiJasad Pria Tanpa Busana Ditemukan Mengambang di CiliwungPascabanjir, Waspadai LeptospirosisSBY Disalami, Jokowi DiteriakiBendung Katulampa Bukan BendunganBayi dan Warga Sakit Dievakuasi dengan Tank Amfibi


Notice: Undefined index: HTTP_USER_AGENT in /www/cyb2-wskcwp-02/public_html/kompascom2011/index.php on line 13
http://www.kompas.com/ News and Service Sun , 20 Jan 2013 19:45:06 +0000 id 2013 Kompas Cyber Media hourly 1 http://www.kompas.com http://www.kompas.com/data/images/logo_kompas_putih.gif 144 20 KOMPAS.com, Lebih Lengkap, Lebih Luas http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19472361/Pengelola.UOB.Tak.Ada.Air.Dibuang.ke.Kampung.Warga Sun , 20 Jan 2013 19:47:23 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/20/1946096-pengeringan-basement-plaza-uob-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Kepala Pengelola Plaza UOB, Bangga Nirwanjaya mengatakan tidak ada air dari basement gedung UOB yang dibuang ke perkampungan warga. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19472361/Pengelola.UOB.Tak.Ada.Air.Dibuang.ke.Kampung.Warga">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19472361/Pengelola.UOB.Tak.Ada.Air.Dibuang.ke.Kampung.Warga http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19392935/Tanggul.Jebol..Pompa.Mati..dan.Air.Pasang.Picu.Banjir.di.Pluit Sun , 20 Jan 2013 19:39:29 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/20/0000084-banjir-halte-busway-pluit-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Jebolnya tanggul sungai di Jalan Latuharhary dan matinya pompa waduk serta kenaikan air laut menyebabkan tingginya banjir di Pluit, Jakarta Utara. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19392935/Tanggul.Jebol..Pompa.Mati..dan.Air.Pasang.Picu.Banjir.di.Pluit">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19392935/Tanggul.Jebol..Pompa.Mati..dan.Air.Pasang.Picu.Banjir.di.Pluit http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19352947/Mobil.Jenazah.Keluar.Masuk.Plaza.UOB Sun , 20 Jan 2013 19:35:29 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/19/1129278-c3512-mobil-jenazah-masuk-uob-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Mobil jenazah Pemrov DKI Jakarta terlihat hilir mudik di Plaza UOB, Jalan Thamrin, yang basement-nya masih tergenang air, Minggu petang. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19352947/Mobil.Jenazah.Keluar.Masuk.Plaza.UOB">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19352947/Mobil.Jenazah.Keluar.Masuk.Plaza.UOB http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19251244/Dahlan.Perintahkan.BUMN.Atasi.Banjir.Jakarta Sun , 20 Jan 2013 19:25:12 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/20/1000208-kapal-atau-perahu-di-banjir-pluit-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menginstruksikan kepada empat anak perusahaan BUMN untuk membantu mengatasi banjir di Jakarta. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19251244/Dahlan.Perintahkan.BUMN.Atasi.Banjir.Jakarta">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19251244/Dahlan.Perintahkan.BUMN.Atasi.Banjir.Jakarta http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19151734/Besok..KRL.Masih.sampai.Manggarai.Saja Sun , 20 Jan 2013 19:15:17 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/19/1200379-set-mengungsi-di-rel-kereta-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Layanan kereta rel listrik KRL mulai beroperasi normal pada Selasa 22/1/2013 pagi. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19151734/Besok..KRL.Masih.sampai.Manggarai.Saja">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19151734/Besok..KRL.Masih.sampai.Manggarai.Saja http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19070356/Pendopo.Wali.Kota.Bekasi.Tampung.Korban.Banjir Sun , 20 Jan 2013 19:07:03 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/18/2124466-banjir-di-bekasi-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, menjadikan pendopo rumah dinas wali kota sebagai posko darurat korban banjir, Minggu 20/1/2013. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19070356/Pendopo.Wali.Kota.Bekasi.Tampung.Korban.Banjir">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19070356/Pendopo.Wali.Kota.Bekasi.Tampung.Korban.Banjir http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19010026/Tim.UGM.Punya.Animal.Rescue.bagi.Korban.Banjir Sun , 20 Jan 2013 19:01:00 UTC+0700Selain tim kesehatan manusia, tim Deru UGM juga punya animal rescue yang berupaya mencari dan memeriksa kesehatan hewan piaraan korban banjir. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19010026/Tim.UGM.Punya.Animal.Rescue.bagi.Korban.Banjir">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/19010026/Tim.UGM.Punya.Animal.Rescue.bagi.Korban.Banjir http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/18565839/Warga.Kampung.Muka.Terserang.Penyakit Sun , 20 Jan 2013 18:56:58 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/20/1847241-baniir-jakarta-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Posko kesehatan darurat di Kampung Muka, Kelurahan Ancol, Jakarta Utara, mencatat sudah 200 warga mengeluh sakit pascabanjir. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/18565839/Warga.Kampung.Muka.Terserang.Penyakit">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/18565839/Warga.Kampung.Muka.Terserang.Penyakit http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/18511764/Ancol.dan.UGM.Gelar.Aaksi.Sosial Sun , 20 Jan 2013 18:51:17 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/20/1847241-baniir-jakarta-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Ancol Taman Impian bersama UGM menggelar aksi sosial di RW 04 Kelurahan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, yang masih digenangi banjir 50-70 cm. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/18511764/Ancol.dan.UGM.Gelar.Aaksi.Sosial">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/18511764/Ancol.dan.UGM.Gelar.Aaksi.Sosial http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/1820400/SBY.Jangan.Banyak.banyak..Ini.Punya.Pengungsi Sun , 20 Jan 2013 18:20:40 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/20/1817242-presiden-kunjungi-daerah-banjir-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Saat merapat ke tenda relawan Pramuka, SBY langsung menerima makanan yang disodorkan oleh salah seorang relawan. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/1820400/SBY.Jangan.Banyak.banyak..Ini.Punya.Pengungsi">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/1820400/SBY.Jangan.Banyakbanyak..Ini.Punya.Pengungsi http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/18170918/Jasad.Pria.Tanpa.Busana.Ditemukan.Mengambang.di.Ciliwung Sun , 20 Jan 2013 18:17:09 UTC+0700Sesosok jenazah tanpa identitas dengan kondisi tidak mengenakan busana ditemukan mengambang di tepi Sungai Ciliwung, di bawah flyover Kalibata. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/18170918/Jasad.Pria.Tanpa.Busana.Ditemukan.Mengambang.di.Ciliwung">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/18170918/Jasad.Pria.Tanpa.Busana.Ditemukan.Mengambang.di.Ciliwung http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/18163854/Pascabanjir..Waspadai.Leptospirosis Sun , 20 Jan 2013 18:16:38 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/05/04/1625164t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Setelah banjir surut, masyarakat harus mewaspadai kemungkinan terkena penyakit leptospirosis atau biasa disebut demam kencing tikus. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/18163854/Pascabanjir..Waspadai.Leptospirosis">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/18163854/Pascabanjir..Waspadai.Leptospirosis http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/1808344/SBY.Disalami..Jokowi.Diteriaki Sun , 20 Jan 2013 18:08:34 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/20/1800412-presiden-kunjungi-daerah-banjir-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Warga di lokasi banjir menyambut antusias Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Gubernur DKI Joko Widodo. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/1808344/SBY.Disalami..Jokowi.Diteriaki">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/1808344/SBY.Disalami..Jokowi.Diteriaki http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/17484025/Bendung.Katulampa.Bukan.Bendungan Sun , 20 Jan 2013 17:48:40 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/16/1105356-gal--bendung-katulampa--t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Bendung Katulampa adalah bendung yang berfungsi untuk irigasi pertanian dan sebagai sistem peringatan. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/17484025/Bendung.Katulampa.Bukan.Bendungan">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/17484025/Bendung.Katulampa.Bukan.Bendungan http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/17383589/Bayi.dan.Warga.Sakit.Dievakuasi.dengan.Tank.Amfibi Sun , 20 Jan 2013 17:38:35 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/20/1736424-warga-sakit-dievakuasi-dengan-tank-amfibi-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Tank amfibi milik TNI Angkatan Laut melakukan penyelamatan terhadap dua orang yang menderita sakit di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/17383589/Bayi.dan.Warga.Sakit.Dievakuasi.dengan.Tank.Amfibi">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/20/17383589/Bayi.dan.Warga.Sakit.Dievakuasi.dengan.Tank.Amfibi


19.58 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger