Jakarta - Abdee Slank mengaku bangga bisa hidup sehat dan jauh dari narkoba. Setelah lepas dari jeratan narkoba pada tahun 2000 lampau, gaya hidup seluruh personel Slank sekarang menganut hidup sehat.
"Kami selalu katakan, gaya hidup sehat tanpa narkoba itu keren. Sekarang era baru, yang keren itu adalah yang hidup bersih. Kemana aja lu, hari gini masih pake (narkoba)," kata Abdee dalam diskusi di Jakarta, baru-baru ini.
Abdee menjelaskan, pada 10-20 tahun ke depan akan ada bonus demografi yakni melonjaknya jumlah anak muda yang bisa mencapai 180 juta orang. Saat ini, di Indonesia ada empat juta pengguna narkoba, dengan adanya bonus demografi, jika tidak diantisipasi, peredaran narkoba di kalangan anak muda akan sangat berbahaya.
Ia mengisahkan, bertahun-tahun sebelum tahun 2000, Slank terjerumus narkoba. Tetapi, setelah tahun 2000, Slank berubah menjadi grup yang bersih narkoba. Bahkan, lagu Balikin yang dulu dianggap menjadi lagu untuk mengunakan narkoba, kini menjadi simbol penolakan narkoba. Lagu itu sekarang menjadi pesan bahwa Slank ingin kembali ke masa sebelum menggunakan narkoba.
Menurut Abdee, sebenarnya tidak ada lagu-lagu Slank yang berisi ajakan untuk menggunakan narkoba. Tetapi, banyak penggemar meniru gaya hidup Slank yang ketika itu akrab dengan narkoba.
"Anak muda ingin cool seperti Slank. Ketika itu, hampir 50 persen Slankers adalah pengguna narkoba. Kini, setelah lewat tahun 2000, saat kami bersih narkoba, tidak ada lagi penggemar kami yang menggunakan narkoba," tutur Abdee.
Ia juga mengakui, kalangan artis menjadi sasaran empuk para bandar narkoba. Sebab, artis menjadi idola, tindak tanduknya ditiru banyak penggemarnya.
"Banyak bandar yang berteman dengan artis. Para artis diberi narkoba secara gratis hingga kecanduan. Selanjutnya, para artis itu akan ketergantungan pada bandar," katanya.
Dikatakan, para artis dikelabui. Mereka kadang merasa perlu menggunakan narkoba untuk membangkitkan daya khayal, imajinasi, fokus, dan staminanya. Memang benar efek itu akan terjadi, tetapi hanya sesaat dan sementara. Jika tidak menggunakan lagi, efek itu tidak muncul, akibatnya akan ada tuntutan untuk menggunakan narkoba lagi.
Jadinya, kecanduan. Dosis akan bertambah. Belakangan, narkoba itu dipakai hanya untuk bisa bertahan hidup, bukan lagi untuk membangkitkan daya imajinasi dan memacu kreatifitas.
Padahal, lanjut Abdee, untuk memacu kreatifitas tidak harus dengan narkoba. Metabolisme tubuh bisa membangkitkan hal itu. Memang butuh kerja keras, karena perlu konsentrasi.
"Jadi sebenarnya, kalau pakai narkoba, itu yang mau gampangnya saja. Padahal, kepuasan diri sebagai seniman tidak ada. Tapi, orang yang sadar mencipta, dia bisa mendapat sesuatu karya yang sejati, tanpa harus pakai narkoba," paparnya.
